"Iya juga sih, cari mati itu namanya." ucap Ilham sambil bergidik ngeri dan ketakutan.
Tak lama kemudian mereka berdua sudah sampai di tempat yang dmmereka tuju. Ilhampun membawa keluar bankas yabg sebelumnya ia bawa. Brankas tersebut tidak terlalu besar hanya saja memang lumayan berat.
"Ham biar aku bantu." ucap Seina yang menawarkan diri untuk membantu ilham yang tampak keberatan membawa benda berbentuk kubus tersebut.
"Jangan. Tak perlu. Kalau mas Devan tau, aku bisa di cincang olehnya. Kau ini adalah istri kesayangannya dan kau sedang hamil jika dia tau kau ikut-ikutan angkat-angkat barang berat karena aku. Habislah aku nanti."
"Ya sudah deh.." Seina kini membiarkan Ilham membawanya dengan ekspresi yang keberatan saat membawa benda tersebut. Namun ia sendiri juga tak bisa berbuat lebih.