"Kok gak di jawab? Mau di bawa kemana brankas ini? Ini kan brankas yang ada di kamarnya Raka. Iya kan?" tanya wanita tua itu memastikan.
"Emm.. itu oma. Emm.. jadi ada dokumen penting yang ada di dalam brankas ini. Nah yang tau kode pinnya kan cuma om Raka. Sedangkan om Raka gak percaya jika mas Devan yang membukanya."
"Oh gitu, tapi apakah harus di bawa sebrankasnya? Dan apakah gak bahaya? Bawa brankas keluar rumah? bisa mengundang pencuri lo."
"Oma tenang saja. Kita kan bawanya ke kantor polisi jadi nanti disana kita minta penjagaan ketat kok."
"Hmm.. Baiklah. Hati-hati ya ham, bawa brankasnya. Dan Seina kamu ikut ya sama Ilham pastikan jika brankas itu aman!"
"Baik oma."
"Ada-ada saja." oma laura tampak menggeleng-geleng karna tak menyangka jika ada hal seperti ini.
Ilham dan Seina pun menuju mobil dan pergi menuju ke rumah tahanan untuk menyusul Devan yang sudah berada di sana.
"Huuhh.. Untung aja oma percaya dengan alesan yang kau buat."
