"Karena saya ini fans beratnya mbak Seina."
"Gak mungkin. Ini pasti ada yang nyuruh kalian kan?" seketika Seina teringat dengan suaminya sendiri. "Mas Devan. Ini pasti kerjaannya mas Devan." gumam Seina yang kemudian menoleh hendak masuk kembali ke dalam rumah dan bertanya kepada suaminya.Ia berjalan dengan langkah lebar dan tergesa-gesa.
Namun di luar dugaan ternyata kini Devan sudah berdiri di samping Oma Laura dengan melipat kedua tangannya di depan dada sambil memandang kearah Seina dengan senyuman puas.
Perlahan Devan pun berjalan menyusul Seina yang masih ada di halaman. Seina sendiri menatap suaminya dengan tatapan penuh tanya.
"Ini semua ulah mas Devan kan?"
"Aku kan memenuhi janjiku padamu." seina yang mendengar jawaban suaminya jadi teringat beberapa hari yang laku dimana ia ingin makan martabak manis malam-malam. Namun yang di dapt tak sesuai dengan keinginannya.