"Lalu, penawaran apa yang anda tawarkan kepada saya? Dan apa yang harus saya lakukan?" tanya Rani yang tampaknya mulai tertarik.
"Kau bisa menjual saham yang kau miliki kepadaku. Dan kita bisa bekerja sama." Rani kaget mendengar hal itu.
"Mana mungkin saya menjual saham milik suami saya. Lagi pula saham itu adalah saham perusahaan keluarganya. Ya meskipun Devan tak transparan terhadap pembagian dari hasil perusahaan tapi bagaimanapun itu adalah warisan keluarga. Jika saya menjualnya lalu bagaimana dengan keluarga saya."
"Coba saja anda pikirkan. Suami anda dipenjara begitu lama. Dan anda hanya hidup dari belas kasih keluarga setiawan. Apakah anda pernah di tawari untuk ikut mengelola perusahaan? Aku yakin tidak pernah karna setau saya anda tak berpendidikan apakah anda selamanya hanya ingin hidup seperti ini? Apakah anda tak ingin hidup bahagia dan menikmati semua ini sendiri?"
"Maksudnya?"
