Devanpun turun dari tempat tidurnya, ia menuju wastafel untuk mencuci wajahnya. Selanjutnya ia meraih kembali kacamatanya yang ada di atas malas lalu mengambil jaket.
"Martabak nya mau yang rasa apa sayang?"
"Emm rasa apa ya.." seina mengetuk-ngetukkan jarinya di atas dagunya mencoba untuk berpikir. "Martabak rasa cintaku padamu ada gak ya?" imbuhnya sambil tersenyum.
"Kamu mau aku carikan martabak atau mau aku dekap erat dan ku lucuti pakaianmu?"
"Kok tanyanya gitu? Serem banget."
"Habis kau menggodaku."
"Apakah kau tergoda?"
"Tuh kan mancing lagi.." Devan mendekap erat tubuh Seina sampai perempuan itu tak bisa bernapas.
"Mas.. Cukup..cukup mas..! Huh…" keluh Seina sambil mengatur napasnya. "Oke.. Aku mau martabak manis rasa coklat kacang pake basic pandan. Sama rasa keju susu, kejunya yang banyak dan pake basic red velvet. Oh ya mas. Yang rasa coklat pake coklat yang ada krenyes-krenyesnya itu ya..!"
