"Bukan itu alasanku mas. Sebenarnya. Karena aku takut melakukan hal ini. Aku.. Terakhir kali kau melakukan hal ini kepadaku kau dalam kondisi mabuk, dan aku masih merasa takut akan kejadian itu. Hari itu karena pengaruh alkohol kau memperkosaku. Dan aku merasa takut, karena itu aku hanya diam saja." ucap Rani sambil terbata-bata. Ia mengatakannya dengan penuh ke hati-hatian.
Raka menarik dagu Rani dengan kasar, kemudian ia mendekatkan dirinya untuk membisikkan sesuatu.
"Asal kau tau saja. Aku memperkosamu bukan karena keinginanku. Itu adalah sebuah ketidak sengajaan. Tapi hari ini. Aku adalah suamimu. Dan aku melakukannya dengan sangat sadar aku bahkan juga sudah memintamu dengan baik-baik saat kita memasuki ruangan ini. Tapi kau.. Ah sudahlah.." Raka langsung melepas ragu dan rahang Rani dengang kasar. Membuat Rani hampir terjengkang kebelakang.
"Mas.. Maafkan aku mas. Ini terlalu mendadak untukku. Dan aku belum siap untuk ini."