"Oma. Maaf jika nantinya saya akan merepotkan disini."
"Ah tentu saja tidak. Kau kan sebentar lagi akan jadi bagian dari keluarga ini. Jadi tak perlu merasa malu ataupun sungkan seperti itu. Kamu sudah oma anggapnsebagai cucu oma sendiri."
"Makasih oma. Emm.. oma dan kak Seina sedang apa nih?" tanya Rani yang memandang dengan aneh deretan es krim yang ada di depannya.
"Kau mau es krim?" tanya oma laura.
"Boleh. Tapi bagaimana ada es krim segini banyak disini? Apakah oma mau jualan es krim?"
"Iya aku dan Seina lagi main jual-jualan es krim gitu. Kamu mau? Silahkan pilih yang mana dan topping apa nanti oma buatin deh. Atau mungkin aku mau buat sendiri?"
Rani terbengong melihat kelakuan wanita tua itu yang tampak antusias dengan apa yang dia katakan dengan main jual-jualan es krim. Kelakuan wanita tua itu sudah seperti anak kecil saja. Namun melihat deretan varian es krim di depan matanya Rani pun juga menelan salivanya merasa tertarik untuk mencobanya.