"Baiklah kami kemari hanya untuk menyampaikan berita ini saja. Kalau begitu kami pamit dulu." ucap Devan yang meminta ijin untuk pulang.
"kenapa buru-buru sih? Apa tak sebaiknya kalian tinggal duku disini. Paling tidak kita bisa makan bersama." tawar adiguna.
"Maaf Ayah. Tapi kami masih ada agenda yang lainnya." ucap Seina menolak halus permintaan ayahnya.
Sebenarnya bukan maksud hati seina untuk menolak ajakan dari ayahnya, namun ia menyadari suasana di rumah itu masih tidak kondusif melihat gerak gerik adiguna dan Vira yang tampaknya masih bersih tegang. Begitupun dengan Vivi yang masih marah dengan ibunya sendiri atas kebohongan yang telah terjadi oleh karena itu Seina dan Devan memilih untuk pergi daripada berada di situasi yang sedang tidak nyaman.
"Baiklah kalau begitu. Tapi lain kali kalian harus ikut makan malam disini ya!"
"Tentu saja ayah." jawab Devan. Merekapun pamit dan pergi.