Jarak yang terlalu dekat antara Seina dan Devan membuat keduanya tak bisa untuk lama-lama menunda niat hati mereka tanpa malu sedikitpun kini Seina mulai melumat bibir merah Devan dengan sangat liar seperti sedang kehausan ia menyedot-nyedot lidah Devan menggigit bibir bawah Devan.
Devan sendiri juga tidak mau kalah ia merengkuh pinggang Seina agar semakin mendekat dan merapat ke arah dirinya. Ia juga meraih tengkuk seina dan membuat ciuman mereka semakin dalam.
Keduanya saling melumat bibir masing-masing yang se
membuat keduanya sulit untuk bernapas, mereka saling melumat, saling menggigit dan saling menyerang lidah keduanya bahkan Seina sendiri juga memainkan lidahnya di dalam mulut Devan seolah menjelajahi setiap gigi yang berderet tapi di dalam mulut pria itu.