"Maaf Vi bukan di situ. Tapi di sebelah sini." ucap Ilham sambil menunjuk, ia juga membraktekkannya dengan menyentuh bibirnya sendiri untuk memberi contoh pada Vivi.
Karena vivi tak kunjung mengerti akhirnya Ilham mengelap bibir Vivi dengan ibu jarinya. Hal itu tentu saja membuat Vivi menjadi gugup. Pasalnya sebelumnya tak ada pria yang melakukan hal seperti itu kepadanya. Sementara Ilham sendiri hanya bersikap biasa saja karena memang ia hanya berniat membersihkan saus yang ada di sudut bibir Vivi.
"Terimakasih." ucap Vivi dengan canggung.
Ilham hanya mengangguk sambil tersenyum. "Oh iya Vi, aku mah tanya sesuatu, tapi maaf sebelumnya aku harap kau tak tersinggung."
"Ada apa? Mau tanya apa?"
"Apakah kau sendiri sudah mencari om Raka?"
Mendengar pertanyaan Ilham Vivi seolah menjadi malas. Ia sendiri tak tau harus menjawab apa. mendengar nama Raka di sebut saja ia sudah merasa luka sakit hatinya kembali terbuka.