"Oh begitu ya? Devan, oma mau ikut dong. Boleh gak? Oma kannuga penasaran sama cicitnga oma." ucap oma Laura.
Devan melirik ke arah Seina, dan perempuan itu mengangguk setuju saja jika oma ikut. Lagi pula tak ada salahnya juga.
"Tentu saja boleh oma. Oma kan juga neneknya."ucap Sejnam
" yess.. Kalau begitu oma ganti baju dulu ya sayang.. Tunggu lo, dan jangan di tinggal." mendengar itu Devan memutar bola matanya dengan malas sementara seina hanya tertawa melihat tingkah oma yang terkadang seperti anak kecil.
Setelah cukup lama menunggu bahkan hingga sampai Seina dan Devan menguap beberapa kali karena mengantuk, akhirnya oma Laura siap juga. Wanita tua itu tampil bak seorang anak muda dengan dres selutut berwarna biru muda dengan beberapa aksesoris gelang di tangannya serta kacamata lebar yang bertengger di atas kepalanya.
"Oma ini apa-apaan sih? Kita ini mau ke klinik, bukan mau piknik." protes Devan yang tak suka dengan penampilan omanya yang tampak terlalu mencolok.