Seina berkedip-kedip melihat ke arah Devan. Ia sama sekali tak menyangaka jika Devan akan mengatakan semua ini kepadanya. Ia tak pernah menyangka jika Devan punya perasaan kepada dirinya. Devan ternyata mencintainya tapi dama sekali tak pernah menunjukkan perasaa itu selama ini.
Kini Seina bingung harus menjawab apa. Ia benar-benar belum siap untuk semua itu. Ia muali berkaca-kaca kembali dan tanpa sadar seina mulai menitikkan air mata lagi. Dia sendiri tak tau dan tak mengerti kenapa dia begitu mudah menangis hari ini.
"Apakah mas Devan mengatakan semua ini karena sekarang aku sedang hamil?" tanya seina.
Devan menggeleng. "Awalnya aku tak menyadari ini sebelumnya. Tapi perasaanku ini kepadamu muncul jauh sebelum hari ini. Jauh sebelum aku tau jika kini ada seorang bayi di antara hubungan kita." ucap Devan dengan sangat yakin dan mantap.
"Tapi bagaimana dengan perceraian kita? Kita bahkan sudah akan resmi bercerai hari ini."
