"Lebih baik Om adiguna dan mas Devan saja yang masuk. Saya bisa nanti-nanti saja." ucap Ilham yang meminta orang yang lebih berhak untuk masuk duluan dan melihat kondisi Seina. Walaupun ia sendiri juga ingin menemui seina karena ia juga sangat mengkhawatirkannya. Namun om Adiguna dan Devan jelas yang lebih berhak.
Devan dan Adiguna memasuki ruangan dimana Seina terbaring dengan infus menancap di tangannya. Dokter juga sudah memasang gips di lengan kanannya. Namun Seina masih terpejam dan belum sadarkan diri.
"Kira-kira kapan pasien bisa sadar?"" tanya Adiguna.
"Harap di tunggu ya pak karena pasien memang sedang lemah dan shock. kalau begitu saya permisi dulu." suster itupun pergi Meninggalkan. Devan dan Adiguna.