"Seina kau tau betul perasaanku kepadamu. Aku sudah menantikan saat ini sejak lama." nathan kembali menggapai tangan seina berbicara sambil menatap dalam manik mata perempuan itu.
"Nathan tapi aku."
"Plis Seina. Perasaanku ini tulus untukmu. Hanya kamu lah satu-satunya perempuan yang ada dalam hatiku dan mengisi seluruh ruang di dalam hatiku. terimalah perasaanku ini Seina!" Nathan mengambil cincin indah itu dari tempatnya dan hendak memakaikannya di jemari Seina.
Namun tiba-tiba saja Seina kembali menarik tangannya membuat Nathan tak bisa memasangkan cincin itu ke jemari Seina. "Nathan. Maaf. Tapi aku tidak bisa." ucap lirih Seina, sebisa mungkin menjaga perasaan Nathan agar tidak terluka.