"Ya." jawab Devan sambil mengangguk. "Oma sangat sedih karena kau pergi."
"Apakah oma mengatakan sesuatu?"
"Ya kau tau kan oma itu orangnya lebay. Dia ingin kita rujuk saja agar kau tak pergi."
"Lalu mas Devan jawab apa?" seina penasaran dengan jawaban Devan.
"Ya kau jawab apa adanya. Kalau hak itu tak akan pernah mungkin terjadi." Seina tau itu adalah jawaban yang benar namun ada rasa sakit di hatinya mendengar itu.
"Ya. Jawaban mas Devan benar sekali. Mana mungkin kita bisa rujuk. Hahaha itu adlah hal yang mustahil." ucap Seina sambil tertawa. Menertawakan dirinya sendiri.
Ini segala persiapan sudah siap Sena dan Devan telah ditunggu di ruangan di mana kini semua alamat dia sudah menunggu mereka dengan segala peralatan mulai dari kamera hingga mikrofon yang sudah di dijajar secara rapi.
Kilatan-kilatan lampu kamera mulai menyambut mereka saat mereka mulai duduk pada bangku masing-masing yang mana didepan mereka ada deretan mikrofon di atas meja yang mengarah pada mereka.