"Tapi ayah. Ini kan tempat Vivi."
"Tak masalah siapapun boleh duduk disini." semua nya pun terkejut mendengar ucapan Adiguna. Kepala keluarga itu mendadak mengubah aturan karena biasanya ia tak suka ada perubahan.
"Tapi pa. Itu kan tempat duduknya Vivi. Vivi sudah duduk disana sejak kecil. Bahkan saat vivi kuliah di luar negeri kau tak membiarkan sammy duduk disana." protes Vira.
"Ini kan hanya kursi. Lagi pula seina kan tinggal disini hanya sementara. Jadi apa masalahnya?"
"Tapi Vivi kan,"
"Tapi Seina adalah putri kandungku." sergah Adiguna memotong ucapan Vira. Ia bahkan memberi penekanan pada kata putri kandung seolah ia menyindir Vira akan Vivi yang bukan anak kandungnya.
Vivi yang mendengar keputusan papanya merasa terluka dalam hatinya. Ia tak menyangka jika kini mendadak posisi nya di gantikan oleh seina, putri baru papanya. Seolah dirinya adalah benda lama yang di gantikan dengan benda yang baru.