Mendengar Devan yang tampak mengkhawatirkan dirinya, vivi tampak malu, ada rona kemerahan terpancar di wajahnya. "Ah aku tidak apa-apa, aku sudah jauh lebih baik. Lagi pula jika aku terus menerus berada di rumah aku sangat bosan. Lebih baik akh kemari bertemu dengan Banyak orang bisa membuat ku jauh lebih baik."
"Ya kau benar. Tapi sebaiknya kau jangan terlalu lelah."
"Terimakasih perhatiannya mas Devan. Tapi aku gak kerja berat kok. Paling hanya mengawasi karyawan saja sama sesekali pegang bagian kasir."
"Mas Devan mau minum apa? Biar aku minta karyawan ku menyiapkannya."
"Aku ingin sesuatu yang bisa membuatku tenang dan relaks." jawab Devan.
"Mau coba matcha? Teh hijau bisa menenangkan pikiran." ucap Vivi mencoba menawarkan minuman berwarna hijau tersebut.
"Sepertinya boleh. Aku mau yang hangat."