"Mama yang salah. Untuk apa orang yang melakukan kesalahan di dukung? Harusnya orang yabg melakukan kesalahan itu di Bimbim ke jalan yang benar." ucap Raka seolah menasehati ibunya sendiri.
"Setiap orang mungkin pernah melakukan suatu kesalahan. Bukankah kau mungkin saja pernah membuat kesalahan atau suatu kekhilafan?"
Mendengar hal itu Raka bergeming, ia tentu saja punya kesalahan. Bahkan kesalahannya sangat fatal hingga membuat kakaknya sendiri tewas. Bahkan ia bungkam dan menutupi hal ini selama bertahun-tahun. Tak ingin memperpanjang perdebatan ini Raka memilih pergi. Ia sudah siap dengan setelan jasnya yang rapi. Ia yakin hari ini di kantor semua pasti akan semakin heboh dan ia yakin jika Devan pasti akan sangat merasa malu.
***