"Dan kau Seina. Kenapa kau sampai bisa terjerat dalam semua sandiwara ini? Kenapa kau sampai mau melakukan semua ini? Iming-iming apa yang Devan tawarkan kepadamu sampai kau mau jatuh begitu rendah seperti ini? Apakah karena uang? Atau karena sebuah ketenaran?" tanya oma laura memicingkan mata kearah seina yang masih menunduk. wanita tua itu masih menunggu jawaban dari Seina.
"Aku, aku.."
"Oma sangat kecewa kepadamu. Oma pikir kau berbeda dengan gadis-gadis di luaran sana yang mengincar Devan hanya karena hartanya."
"Oma. Ini bukan salah Seina. Akulah yang membuatnya terpaksa melakukan semua ini." sergah Devan memotong perkataan omanya.
"Ini sebenarnya ada apa sih? Apasih yang ada di pikiran kalian berdua sampai bisa melakukan hal ini? Kalian itu sudah menodai pernikahan yang sakral dan suci. Oma gak tah lagi harus ngomong apa. oma kecewa sama kalian." oma melipat kedua tangannya di depan perutnya sambil membuang muka.