"Sudah cukup. Bukankah sejak awal aku sudah bilang kepadamu jika aku ini bukan seorang gay? Harus berapa kaki aku menegaskan hak ith kepadamu? Tapi kau sendiri kan yang terus beranggapan jika aku adalah seorang gay?"
Mendengar hal itu seina terdiam sejenak, ia tercengang. Pasalnya kini ia baru benar-benar menyadari jika Devan memang bukanlah seorang gay. Lalu selama ini?
"Kau pikir mudah bagiku berada di dekatmu yang jelas-jelas adalah lawan jenis. Apakah menurutmu mudah berada di dalam satu tempat tidur dengan seorang perempuan yang statusnya merupakan istri tapi tak bisa melakukan apapun? Asal kau tau saja, jika aku mau mungkin aku bisa saja melakukan hubungan intim itu sejak dulu dan melanggar kesepakatan kita karena aku adalah seorang laki-laki normal, namun aku masih menghargai mu dan menghargai kontrak kita." imbuh Devan dengan nada tinggi merasa emosi karena seina selalu menyudutkan dirinya yang bahkan tak tau sebenarnya apa yang terjadi kemarin malam.
