Seina merenung di dalam kamarnya, semenjak datang dati jogja ia hanya berdiam diri di dalam kamarnya, ia seakan tak punya nafsu untuk melakukan apapun. Perasaan marah, sedih, dam kecewa bercampur aduk di dalam hatinya. Ia masih duduk di lantai sambil memeluk lututnya sendiri menyandarkan dagunya tepat di atas kedua lututnya. Kamarnya gelap, hari sudah berganti malam dan ia tak beranjak walau hanya sekedar untuk menyalakan saklar lampu kamarnya.
Tok tik tok
"Sein.. Makan malam dulu..!" terdengar Devan mengetuk dan memanggilnya, meminta nya untuk keluar makan malam. Namun Seina hanya bergeming tak memperdulikan hal itu.
"Aku tau kamu marah. Tapi setidaknya makanlah dulu. Kau juga butuh tenaga untuk marah." Devan masih berusaha untuk membujuk Seina keluar. Namun lagi-lagi gak ada jawaban ataupun respon Dari Seina.
"Oma nanti marah kalau kau tak makan. Jika kau sakit oma pasti akan memarahiku habis-habisan."