"Mas Devan apa yang kau lakukan padaku?"
"Apa yang aku lakukan? Aku sendiri bahkan juga tidak tau. Aku sama sekali tak ingat apapun dengan apa yang terjadi semalam." jawab Devan sembari mengais pakaian yang ternyata bercecer dan berserakan di bawah tempat tidur. Dia buru-buru memakainya guna menutupi bagian-bagian sensitifnya.
"Lalu? Lalu bagaimana ini?" suara Seina terdengar bergetar sembari mempererat gerakannya yang memeluk dirinya sendiri menutupi tubuhnya yang hanya tertutup selimut tebal berwarna putih tulang.
"Kita bahas nanti saja. Sekarang kita harus bersiap untuk kembali ke jakarta."
"Tapi mas Devan. Sebenarnya apa yang semalam terjadi? Apa kau kau lakukan kepadaku?" suara seina terdengar bergetar, jelas sekali jika kini ia sedang berusaha untuk menahan tangisnya agar tak keluar.
"Seina. Dengarkan aku. Semalam kita sama-sama mabuk, aku sendiri juga tidak tau dan tidak ingat dengan apa yang terjadi. Aoa yang aku lakukan atau siapa yang memulai aku juga Tidak tau."