Saat sedang mabuk seperti ini Devan justru bersikap seolah Seina memang benar-benar istri nya dalam artian yang sesungguhnya, seolah Devan memang benar-benar mencintainya dan tak rela istrinya di sentuh oleh orang lain selain dirinya.
Namun dalam kondisi mabuk seperti ini Devan tak bisa berbuat banyak karena bahkan untuk berjalan saja ia tak bisa melangkah dengan lurus tubuhnya seakan merasa melayang dan tak berpijak di bumi.
Oma laura hanya bisa menepuk keningnya melihat kondisi cucunya dan cucu menantunya yang sama-sama mabuk. Namun ia justru tersenyum kegirangan dengan kondisi ini. Ia berharap mungkin dengan begini mereka bisa menjalani bukan madu kedua walaupun dalam kondisi mabuk dan tak sadarkan diri.
Kini keduanya sudah sampai di dalam kamar hotel. Pria yang menggendong Seina meletakkm tubuh perempuan itu dengan sangat hati-hati di atas tempat tidur.
"Kau dan kau sekarang pergi dari sini..!" ucap Devan mengusir para pria berbaju hitam.