"Aku sudah minum. Jadi kau juga harus minum!" Seina kembali mengisi gelas tersebut dengan minuman memabukkan itu kemudian ia menyodorkan nya kepada Devan. Memaksanya untuk ikut minum juga.
"kenapa denganku? Kenapa kau memaksaku untuk aku harus ikut minum juga?" Devan berusaha menolak gelas yang di berikan Seina. Karena ia adalah pemimpin perusahaan sekarang jadi tak mungkin ia mabuk apalagi di depan semu karyawannya.
"Kenapa? Kau takut? Kau tak bisa membuktikan kalau dirimu bisa minum dan gak bakalan mabuk. ha?" seperti seina sudah mulai mabuk karena ucapannya yang sudah mulai melantur. ia juga swsekLi memegang kepalanya sendiri yang mungkin sudah terasa pening.
Oma yang melihat ini semua bukannya mencegah semua ini terjadi justru berpikir ini adalah awal yang baik. Wanita tua itu justru tersenyum dengan sebuah pemikiran yang tak pernah terbersit sebelumnya. Kini wanita tua itu justru ikutan memanas-mana si Devan agar dia juga mau meminum minuman itu.