"Eh.. Awas..awas!! Kalau mau belok pelan pelan! Kamu gak lihat itu ada kuda?"
Devan memarahi Seina yang belok dengan tidak hati-hati hingga hampir menabrak seekor kuda yang juga sedang di tunggangi seseorang.
Sementara Seina yang sedang dimarahi malah tidak fokus, jantungnya seolah berhenti berdetak karena saat ia hampir menabrak Devan mengambil alih kemudi dan tubuh mereka merapat begitu erat bahkan detak jantung Devan begitu terasa di punggungnya. Terlebih pipi kiri Devan juga menempel pada pipi kanan Seina. Tentu saja hal ini membuat Seina sangat gugup. Untung ia tak semakin menarik tuas gas tadi. Kalau hal itu terjadi entah apa yang akan terjadi jika Devan tak mengendalikan dirinya. Seina gugup bukan karena hampir menabrak tapi karena kedekatannya dengan Devan.