"Sudahlah. Ilham hanya telat jemput aja, gak perlu di besar-besarkan." ucap Seina memecah suasana dingin di antara Devan dan ilham.
"Kalau begitu aku ijin pulang dulu. Besok aku akan menjemput Seina lebih awal." ucap Ilham yang tak ingin mengulangi kesalahannya lagi.
Devan hanya mengangguk dan mengijinkan pria itu pergi menggunakan mobil milik Seina. Selanjutnya Devan dan Seina pun masuk kedalam rumah dan menggandeng Seina untuk ikut masuk juga bersamanya.
"Kalau suatu hari nanti ilham gak bisa jemput kamu, kamu bisa hubungi aku. Biar aku yang menjemputmu."
"Tapi mas Devan kan sekarang sibuk di kantor. Mana mungkin aku menganggu urusan pekerjaanmu." jawab Seina beralasan.
"Bagaimanapun kamu adalah istriku. Meskipun pernikahan kita hanya sebuah ke pura-puraan namun faktanya kamu memang istriku. Aku sudah janji kepada ibumu untuk menjagamu." nada bicara Devan terdengar sangat serius, seina hanya memandangnya tak menyangka jika Devan bisa seserius ini.