"Tapi apa kau yakin kau tidak apa-apa?"
"Memangnya kenapa?"
"Ya.. Kau pasti merasa sedih karena itu adalah hari dimana orang tua mu meninggal."
"Aku sudah bukan anak kecil lagi. Aku sudah melewati fase itu. Jadi sekarang bagiku hari apapun itu aku sudah tidak perduli."
"Apa kau yakin?" Seina tak percaya dengan ucapan Devan. Karena menurutnya tak akan semudah itu melupakan hal buruk dalam hidupnya yang mana hari itu adalah hari dimana kedua orang tuanya pergi meninggalkannya untuk selamanya. Terlebih sampai detik ini kasus kecelakaan itu masih terkesan abu-abu.
"Hmm.." Devan mengangguk yakin tanpa ekspresi. "Aku lapar biarkan aku makan dulu." ucapnya sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya. Sebenarnya selain karna memang merasa lapas ia juga tak ingin Seina bertanya lagi.