"Kenapa om? Kalau mau bicara ya bicara saja. Ilham ini bukan hanya managerku tapi sudah sebagai seorang kakak bagiku. Sejak kecil Ilham juga yang selalu melindungi ku. Dia adalah sosok yang penting bagiku." ucap Seina yang tak setuju jika Ilham di singkirkan.
Adiguna menarik napas panjang, ia mencoba untuk bisa mengerti apa yang Seina ucapkan. Sepertinya memang tak ada salahnya jika Ilham juga mendengarkan apa yang akan ia katakan.
Sementara itu Devan melihat sorot mata pria itu yang tampak sangat kalut. Seolah ia punya sebuah beban besar di dalam hatinya yang ingin segera ia lepaskan.
"Seina.. Om ingin bicara sesuatu yang serius." Adiguna mendekat ke arah Seina dan memegang bahu perempuan itu. Sementara itu Seina merasa sangat gugup, ia hanya bisa memandang dalam-dalam mata pria yang ada di depannya. Pikirannya berkecamuk, sebenarnya apa yang akan pria ini utarakan kepadanya sampai-sampai harus datang kemari.