"Tapi bukankah ini namanya egois ma?"
"Tidak ada yang namanya egois dalam hal ini. Kadang kala kita harus mementingkan diri sendiri dulu dari pada orang lain. Jika kau mementingkan kepentingan orang lain bisa jadi posisimh yang akan terancam dan kehidupan kita semua akan berbalik 180 derajat. Kau tak mau dengan hal itu kan? selama bertahun-tahun mama sudah menyembunyikan fakta ini, dan semua ini mama lakukan demi kamu dan Aldi. Demi masa depan anak-anak mama. Mama rela melakukan apapun."
"Termasuk mencelakai Seina dan menerornya?" vira memandang lekat kearah putrinya lalu ia memutar kedua bola matanya dengan malas.
"Aku tak tau kenapa semua orang seolah menuduhku sebagai pelakunya. Aku memang membenci Seina dan ibunya itu. Tapi mama berani bersumpah jika pelakunya bukan mama. Mama sendiri juga tak tau siapa orang yang bahkana mendahului mama untuk membalas dendam mama kepada Santi."
"Apa mama yakin? Mama gak bohong kan?" tanya vivi mendesak.