Seina meninggalkan Vira yang masih berdiri termangu tak percaya dengan apa yang terjadi. Seina kembali bergabung bersama Devan dan yang lainnya di ruang tamu. Namun saat Seina kembali Seina mendapati Vivi yang tampak begitu akrab dengan Devan. Entah apa yang sedang mereka bahas tapi Vivi dan Devan tampak sama-sama tertawa. Devan bahkan tak pernah tertawa seperti itu dengannya.
"Maaf lama di toiletnya."
"Apa kamu sakit perut?" tanya Adiguna.
"Ah nggak om." Seina tersenyum garing untuk menutupi apa yang sebenarnya telah terjadi. Tak mungkin ia memberi tahu jika tadi ia di ancam oleh Vira.
Tak selisih lama dengan Seina, Vira juga kembali ke ruang tamu di ikuti tatapan Vivi yang memandang aneh ke arah mamanya.
"Maaf om sepertinya sudah malam. Kita mau pulang dulu." Devan berdiri dan berpamitan kepada Adiguna. "Sekali lagi terimakasih sudah mengundang kami. Dan terimakasih atas jamuan makan malamnya."