"Apakah ini puisi? Atau lirik lagu?" seketika wajah Seina memerah malu. Ia tadi memang sedang iseng menulis sebuah lirik lagu yang ia sendiri sebenarnya masih bingung lagu seperti apa. Hanya saja ia menuangkan isi hati dan pikirannya dalam sebuah kertas.
"Bukan apa-apa kembalikan!!"
Seina masih tak menyerah merebut kertas itu, sedangkan Devan sendiri juga tak menyerah untuk menggoda Seina. Postur tubuh Devan yang lebih tinggi tentu saja membuat Seina kesulitan merebut kembali hasil karyanya.
"Jika ini lirik lagu sebenarnya lumayan juga." ucap Devan.
"Tidak, tidak.. Kembalikan!!"
Seina yang melompat berusaha merebut kertas itu justru membuatnya kehilangan keseimbangan membuat tubuhnya jatuh dalam pelukan Devan. Devan sendiri yang tidak siap ikut terjengkang kebelakang. Untunglah di belakangnya terdapat sebuah kasur yang mana di atasnya berserakan kertas-kertas.