"Seina kalau tidak salah kamu dan Vivi hampir seumuran ya?" tanya Adiguna.
"Saya 22 jalan 23 om. Dua bulan lagi."
"Kalau Vivi baru saja ulang tahun dua bulan lalu yang ke 22. Brarti selisih kalian tidak terlalu jauh. Kalau boleh tau ulang tahun kamu tanggal berapa?"
"Tanggal 7 oktober om." jawab seina.
Deg.
Adiguna terdiam sesaat ia cukup kaget mendengar hal itu. Karena di tanggal tersebut pula Santi bilang jika anaknya telah meninggal. Jadi mungkinkah selama ini Santi berbohong jika anaknya meninggal padahal masih hidup dan itu adalah Seina?
"Ada apa ya Om?"
"Ah tidak aku hanya teringat tentang sesuatu saja." wajah dan ekspresi Adiguna berubah seolah apa yang sedang di pikirkan nya adalah sesuatu yang serius.
Mereka berempat ngobrol banyak hal, walau sebenarnya Adiguna masih menyimpan sejuta tanya di benaknya, namun ia tak ingin suasana menjadi terasa dingin dan tidak nyaman sementara dia adalah orang yang mengundang Devan dan Seina ke mari.