"Gak apa-apa kan masih ada pegawai yang lain." ucap Devan masih ngotot tak mau Ilham membantu membawakan barang bawaan Seina. Devan tak mau Ilham tau jika ternyata di rumah ini ia dan Seina akan tidur terpisah di kamar yang berbeda.
"Oke baiklah kalau begitu. Lebih baik kalian istirahat saja. Besok jadwal kalian sudah mulai padat lagi." ucap Ilham sebelum beranjak pergi.
"Ilham. Mobil seina bawa saja. Disini masih ada mobil lain. Jadi jika Seina mau pergi biar sama aku. Atau besok kau bisa menjemputnya." tambah Devan sebelum Ilham pergi.
Ilhampun hanya bisa menurut walau pun sebenarnya ia merasa tak enak menggunakan mobil milik Seina. Karena mobil itu bahkan adalah merupakan hadiah utama dari ajang pencarian bakat yang ia menangi, dan memenangkan ajang itu bukan sesuatu yang mudah bagi Seina.
