Karena tadi ia buru-buru masuk kamar mandi agar segera membersihkan tubuhnya ia jadi lupa membawa handuk. Sedangkan ia juga tak membawa pakaian ganti hanya celana dalam dan boxer kotor yang ia tanggalkan di dalam kamar mandi.
Kini Devan kebingungan sendiri. Jika tak bersama Seina mungkin kini Devan bisa saja keluar kamar dengan posisi telanjang. Tapi tak mungkin ia melakukan hal itu karena kini ia bersama dengan Seina.
"Aduh, bagaimana ini. Apakah aku harus minta tolong padanya?" gumam Devan yang mondar mandir di dalam kamar mandi.
Devan menuju pintu dan membukanya dengan penuh hati-hati dan waspada. Ia menyembulkan kepalanya keluar perlahan sementara badannya Sengah ia tutup dengan pintu agar tak nampak dari luar.
"Dimana dia?" Devam yang menyembulkan kepalanya tak melihat sosok Seina di kamar. Devan heran kemana perginya gadis itu disaat ia baru saja membuat kekacauan padahal kondisi fisik Seina juga belum sepenuhnya pulih pasca mabuk tadi malam.