PERJANJIAN NIKAH
1. Memberikan keluarga utuh dan hangat untuk Loreine Summer Richie
2. Bersikap sebagai pasangan suami istri serta orangtua yang harmonis dihadapan Loreine beserta orang asing.
3. Kedua belah pihak harus memprioritaskan Loreine lebih di atas pekerjaan masing-masing.
4. Tidak boleh melukai ataupun ikut campur dalam masalah internal keluarga Richard Calvin.
5. Qiao Anxia berhak meminta biaya sebanyak mungkin asalkan bukan untuk pekerjaannya.
6. Qiao Anxia berhak mengatur peraturan rumah yang akan ditinggali bersama dengan Richard Calvin serta Loreine.
Dan berbagai macam hal lainnya membuat Anxia terheran-heran.
Semua nomor-nomor perjanjian ini lebih mementingkan kepentingan pribadi Lori dan dirinya dan tidak ada satupun yang menyangkut soal kepentingan pria itu sendiri. Richard sama sekali tidak membuat perjanjian yang bisa menyenangkan hati pria itu seperti meminta satu kamar atau meminta jatah sebagai istri untuk memuaskan nafsunya.
Kalau diberi perjanjian nikah seperti ini, bagaimana dia bisa menolak?
Kalau perempuan normal yang mata duitan, pasti sudah langsung mengiyakan perjanjian nikah ini dan langsung tanda tangan. Tapi Anxia bukanlah perempuan normal. Dia tidak membiarkan dirinya dikuasai euphoria dan tidak sabar ingin menghancurkan kehidupan Richard dengan langsung tanda tangan.
Anxia masih terus membaca nomor-nomor itu dengan sangat teliti hingga pada poin akhir. Dan memang benar apa yang diduganya. Ada beberapa poin yang tidak menguntungkannya di nomor paling belakang.
Perjanjian ini menyuruhnya untuk putus kontak dengan master Yu ataupun dengan rekan kerja lainnya begitu menandatangani surat perjanjian ini. Itu berarti Richard sudah tahu profesinya yang sebenarnya.
Ada juga poin yang mengatakan Anxia tidak diizinkan keluar rumah tanpa pengawasan dan segala orang yang ditemuinya akan dilaporkan pada Richard.
Walaupun hanya dua peraturan yang tidak menguntungkannya, Anxia merasa dua peraturan ini sama seperti puluhan nomor lain yang mengekangnya.
Anxia harus berpikir ulang sebelum tanda tangan. Dia tidak ingin gegabah. Saat ini dia terlalu lelah dan ingin segera menemui putrinya.
"Penawaranmu memang menarik, tapi beri aku waktu."
"Tidak. Penawaranku akan berakhir begitu matahari terbit."
"Apa?"
"Satu hal lagi, begitu kau selesai tanda tangan dan kau melanggar salah satunya saja, akan aku pastikan kau tidak akan bisa menemukan Lori."
Anxia menggigit bibir frustrasi mendengar ini. Setidaknya dia harus menghubungi Ling Meng agar temannya itu bisa mencari cara untuk mengeluarkannya dari sini tanpa sepengetahuan Richard. Tapi bagaimana bisa dia menghubungi temannya bila Richard tidak berniat memberinya waktu untuk berpikir? Ditambah lagi dia tidak yakin Ling Meng telah sadar dari pingsannya karena dia menyuntikan cairan penenang untuk menidurkannya selama dua puluh empat jam.
"Sudah jam empat, sebentar lagi matahari akan terbit. Apa kau sudah memutuskannya?"
Anxia melirik ke arah jendela yang kini menciptakan warna oranye yang redup akibat matahari yang sudah mengintip di ujung sana.
Ekspresi Richard saat ini tampak datar dan santai seolah dia tidak akan mengalami kerugian tidak peduli apakah Anxia menerima tawarannya atau tidak. Tapi yang sebenarnya, jantung Richard berdebar-debar karena gelisah.
Sikap serta sinar matanya menunjukkan keyakinan yang luar biasa, tapi sebenarnya dia tidak yakin apakah Anxia bersedia menerima penawarannya. Kalau perempuan lain, Richard tidak akan khawatir. Tapi yang satu ini bukanlah perempuan lain.
Wanita ini adalah Qiao Anxia. Wanita yang bertumbuh dikelilingi dunia kekerasan dan harus berpikir dua kali untuk bertindak. Wanita ini juga sanggup membunuh orang tanpa ekspresi serta tahan akan luka-luka remeh pada tubuhnya.
Wanita ini tidak memikirkan penampilannya dan sangat cuek terhadap gunjingan orang-orang disekitarnya.
Terlebih dari itu semua… wanita ini sangat setia.
Begitu Anxia menyayangi seseorang, dia tidak akan pernah berkhianat dan melakukan segala cara untuk melindungi orang tersebut.
Sesuatu yang tidak pernah diketahui Richard bahwa Anxia memiliki sisi ini.
Bagaimana dia bisa menemukannya?
Satu fakta yang ditemukan mengenai Anxia dari retasan kenalannya. Rupanya setelah Anxia mengetahui bahwa dia mengandung Lori, Anxia mencari banyak cara untuk menyembunyikan kehamilannya dan bersembunyi dari master Yu.
Setelah bertahun-tahun berhasil bersembunyi tanpa meninggalkan jejak, master Yu kembali menghubunginya melalui darknet rahasia dan mengirim foto ibunya. Sang ibu yang seharusnya meninggal bertahun-tahun yang lalu, tiba-tiba muncul di sebuah toko butik terkenal di kota Frankfurt ini.
Mengira ibunya masih hidup, Anxia mencoba menemukan ibunya sebelum ibunya ditangkap oleh master Yu dan dijadikan alat untuk mengendalikannya.
Mengetahui sisi Anxia yang seperti ini, mana mungkin Richard mau melepaskannya?
Karena itulah dia merasa khawatir kalau sampai Anxia memutuskan untuk menolak penawarannya dan akan melawannya dengan sekuat tenaga. Dia khawatir menggunakan putri mereka tidak akan cukup membuat wanita itu ingin lepas dari pekerjaannya yang kerap kali membahayakan nyawanya.
Namun Richard tidak menunjukkannya. Dia tetap memasang topeng wajah yang santai dan tampak cuek. Sehingga ketika Anxia menyelidiki ekspresinya yang datar, Anxia menjadi merasa telah kalah.
"Baiklah. Aku akan menerimanya."
Barulah setelah itu Richard bisa bernapas lega. Walaupun tidak kelihatan, tapi dalam hati Richard, dia sudah berlonjak-lonjak kegirangan layaknya anak kecil mendapatkan mainan baru.
Richard sama sekali tidak tahu rencana jahat seperti apa yang kini memenuhi pikiran Qiao Anxia.
'Aku akan membuatnya jatuh cinta padaku dan bersikap ramah pada semua keluarganya. Tidak peduli seberapa lama aku harus menunggu, aku akan membunuhnya disaat dia lengah lalu mengambil semua asetnya. Dengan begini, aku bisa menjadi lebih dekat dengan keluarga Michele dan melanjutkan rencana balas dendamku yang tertunda. Tidak hanya itu, aku juga bisa membunuh Stanley Calvin dan mengambil alih semua asset property milik keluarganya.'
Benar. Dia tidak membutuhkan Ling Meng ataupun yang lainnya. Asalkan dia berhasil mendapatkan kekuasaan perusahaan digital keluarga Calvin, dia bisa mengambil salah satu program digital Stanley yang melegenda.
Tiffany III.
Begitu Tiffany III berada di tangannya, dia yakin dia bisa menjalankan rencana balas dendamnya yang tertunda. Ditambah dia bisa melepaskan diri dari master Yu dan menjadi wanita yang bebas.
Anxia sama sekali tidak menduga jauh kedepannya, hatinya yang dingin serta dipenuhi dengan perasaan dendam akan luluh karena kehangatan serta perhatian penuh kasih sayang dari keluarga Calvin.