Setelah puas menceritakan banyak hal pada sang ayah, Anxia memutuskan untuk keluar dan mencari suaminya. Untungnya, dia tidak perlu mencari suaminya kemana-mana karena Richard ternyata telah menunggunya persis didepan kamar ayahnya.
"Sudah berapa lama kau didepan sini?"
"Tidak terlalu lama."
Anxia tidak mempercayai jawabannya dan yakin sekali bahwa suaminya telah lama menunggu di depan kamar ayahnya.
"Kenapa tidak masuk ke dalam?"
Richard memberi senyuman lembutnya yang khas seraya merangkul pinggang istrinya. "Aku tidak ingin mengganggu waktu berduamu dengan ayahmu."
Anxia tersenyum geli dan memeluk lengan suaminya dengan manja dan saat itulah dia merasakan ada sesuatu yang seperti mengikat isi perutnya.
"Ada apa? Apakah kau merasa sakit perut lagi?" Richard bertanya dengan nada khawatir bergitu menyadari pergerakan kecil Anxia yang kini mengusap perutnya dengan halus. "Sudah kubilang, jangan makan pizza lagi, tapi kau bandel sekali."