Malam itu di acara pesta kelulusan, tidak ada hal yang mencurigakan sehingga Richard masih menemani Quinn ke acara kampusnya dengan santai.
Quinn membuatnya minum begitu banyak bir membuat kepalanya agak sedikit pusing. Toleransinya terhadap minuman berakohol tidak terlalu tinggi, tapi juga tidak rendah.
Tapi saat itu dia lengah dan tidak terlalu berpikir saat Quinn mendekatinya dengan nada penuh kekhawatiran.
"Richie, kau baik-baik saja?"
"Hm. Apakah kau sudah selesai? Sebaiknya kita pulang." Richard ingin segera pulang karena dia tidak ingin dia kehilangan akal sehat gara-gara mabuk.
Untungnya mobil yang dibawanya sudah memiliki fasilitas auto drive, sehingga dia tidak perlu khawatir mengendarainya sendiri dan mengakibatkan kecelakaan.
"Tapi, acaranya masih belum mencapai puncak. Kalau kau merasa tidak enak badan, bagaimana kalau kita mencari tempat yang lebih sepi?"