Chereads / SENJA UNTUK PELANGI / Chapter 1 - BAB SATU

SENJA UNTUK PELANGI

Vidia_Lukma
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.3k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - BAB SATU

Hai hai semoga cerita ini kalian suka. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian.

Satu kata untuk suasana pagi ini. Yaitu hujan . Iya hujan deras sudah membasahi SMA FLOURS tanpa ada upacara di hari Senin.

Para murid mulai berteduh mencari tempat hangat ada yang masuk ke dalam kelas dan ada yang duduk santai memandang hujan, seperti gadis manis yang sedang menikmati rintikan hujan deras di depan matanya.

Dia adalah Pelangi. Gadis manis dengan sejuta keunikannya.

Pelangi yang suka hujan dan suka menunggu datangnya warna warni dilangit setelah hujan reda .

Pelangi duduk dengan tenang dan menulis sesuatu di atas buku berwarna biru yang selalu ia bawa, pelangi merangkai kata demi kata sambil sesekali memandang hujan ntah apa yang ditulisnya.

Hingga suara teriakan menghentikan gerakan tangan pelangi . Dengan malas dia melihat seseorang yang telah menganggu ketenangannya itu.

"Pelangiiiiiiii cepet masuk kelas woi" ucap gadis berkucir kuda dengan tangan dipinggang sambil berjalan ke arah pelangi yang memasang muka masamnya.

"Aduhhh tiaraaa Lo ganggu gue tau ga" ucap pelangi dengan kesal pada sahabatnya itu.

"Aelah liat deh jam berapa ini pelangi! bentar lagi masuk. Lo pake acaraa duduk duduk santai disini." Ucap Tiara.

Sungguh sahabat yang satu ini sangat merusak mood pelangi, yang tadinya cerah menjadi mendung semendung langit yang pelangi lihat.

"Huft.... Lagian mana ada guru mau masuk kalo hujannya deres banget gini" ucap Pelangi.

"Heh ya ada orang di gaji, dikasi duit kalo cuma hujan begini ga masuk Brati?? Alhamdulillah sih hahah. " Ucap Tiara sambil tertawa.

Pelangi hanya menarik nafasnya . Percuma dia ngomong panjang lebar ujung ujungnya Tiara bergurau selalu.

"Aneh" ucap pelangi melanjutkan aktivitas menulis yang terganggu tadi.

"Btw eh btwww Lo lagi nulis surat suratan buat si doi lagi yaa!!" ucap Tiara sambil duduk di dekat pelangi.

"Ga" ucap pelangi yang masih sibuk menulis sesuatu di buku birunya.

"Alah ngaku aja deh hayoo.. Lo kan hobinya nulis surat surat gaje itu " ledek Tiara.

"Lo tuh yang gaje" ucap pelangi.

"Laa sampe kapan Lo kasih surat sama dia kalo ujung ujungnya dia ga terkecoh sama sekali, terus sampe kapan juga Lo mendam rasa Lo itu" ucap Tiara sambil memandang air hujan yang turun.

Pelangi tetaplah pelangi gadis langka yang unik, kadang dia suka senang sendiri dan kadang suka termerenung sendiri. Bahkan gadis manis ini pintar sekali menutup rapat rapat masalah demi masalah yang di alaminya tanpa mau berbagi cerita .

Tiara tentu tau apa yang dirasakan sahabatnya itu. Dia tau semuanya bahkan seseorang yang selalu disukai dalam diam oleh seorang pelangi. Dia juga tau.

"Gue juga ga tau ra, mungkin sampe gue ga bisa lagi liat hujan atau pas gue hilang dari bumi. Kapan sih dia peka kalau gue yang sering nulis surat buat dia. Bahkan semua surat yang gue tulis pasti gue tinggalin jejak gue di kertas" Ucap Pelangi menghentikan aktivitas menuliskannya sambil sesekali menghela nafas panjang.

" Hah yakali ngomongnya ituloh jangan ngaco dong!!, Gue saranin kalo Lo ga kuat mending hilangin rasa Lo itu la sebelum semakin dalam dan Lo yang kejebak sendiri. Gue ga mau liat Lo tersiksa mendam rasa itu sendiri." Ucap Tiara.

Bagaimanapun juga dia masih memikirkan hati pelangi yang tidak pernah di hiraukan oleh sang penakluk hati pelangi.

" Semakin gue ngejauh semakin sakit juga hati gue Ra. Rasa yang gue rasain udah terlanjur ada. Gue percaya kok nantinya semua akan indah seperti pelangi yang datang setelah hujan " ucap pelangi.

Pelangi masih memandang hujan yang turun sambil menulis sesuatu di buku kesayangannya

Pelangi telah menyelesaikan satu surat itu lalu melipat dan menaruh di saku bajunya .

" Kalo itu mau lo gue pasti dukung semangat pelangi!! ada gue disini yang selalu siap Lo jadiin tempat curhat hati Lo itu " ucap Tiara .

Pelangi langsung tersenyum dan merentangkan tangannya ke arah Tiara.

"Aa itu pasti Ra,, makasih bgtt Lo selalu ada buat gue,, Lo emang sahaabat terbaik gue" ucap pelangi sambil memeluk Taira.

"Sama sama" ucap Tiara sambil membalas pelukan pelangi.

"Tiaraaa pelangiiii masukk kelas " suara cempreng langsung menggema ditelinga mereka berdua dengan cepat pelangi melepaskan pelukannya.

"Bu Andrianaaa" teriak mereka berdua. Pasalnya guru paru baya itu adalah guru Ter terrr sinis di kelasnya. Dengana langkah seribu bayangan pelangi dan Tiara lari masuk ke kelasnya.

∆∆∆∆

Sekarang pelangi dan Tiara sedang di interogasi oleh ibu Andriana yang Ter ter, di depan papan tulis putih.

"Karena cuaca didepan sedang buruk jadi kalian ga saya hukum. Sekarang kalian duduk diam ditempat duduk kalian dan perhatikan saya didepan paham" ucap Bu Andriana sambil memutari Tiara dan pelangi yang baru saja masuk.

"Iya bu" ucap pelangi setelah itu dia berjalan menuju mejanya disusul Tiara.

"Baiklah sekarang kalian baca buku FISIKA halaman 75-80 " ucap Bu Andriana .

"Baik Bu" teriak semua murid.

1 detik, 10 menit, 20, 25. Suasana kelas masih diam hanya suara rintikan hujan yang terdengar.

Mereka semua masih sibuk membaca buku dan beraktivitas lainya, ada yang bermain handphone tanpa Bu Andriana ketahui.

Karna guru itu dari tadi hanya diam menatap lurus ke layar laptopnya ntah kejutann apa lagi yang diberikan pagi pagi begini.

Suara sepatu terdengar nyaring ditelinga mereka, walaupun di barengi dengan rintikan hujan .

"Semua bukuu di tutup kita kuis harian" ucap Bu Andriana dengan santai.

Jika kalian bertanya bagaimana ekspresi semua murid  tentunya sangat terkejut.

Shittt duaar jeder..

melebihi terkejut jika mendengar suara petir.

Sama terkejutnya dengan si Tiara yang sekarang memasang wajah menjijikan dengan mulut menganga dan mata yang melotot, jika pelangi dia bahkan sangat santai dengan buku kesayangannya.

"Tik tik tik.. tik" hanya suara hujan dan jam yang saling bertautan.

Semua murid seperti mati gaya. Sudah hujan deras diluar, kuis dadakan pula nikmat manakah yang kau dusta kan wahai para murid.

Bayangkan saja hujan deras, yang seharusnya dilakukan adalah berada di dalam selimut tebal dan tidur dengan nyenyak ini malah sebaliknya.

Bukanya lebai tapi memang begitu. Hujan deras, kuis dadakan belum lagi satu rumus fisika yang terus beranak dan ber akar akar.

Sepertinya diamnya seseorang bukan berarti mereka mengabaikan bahkan lebih dari kata mengabaikan yaitu mengejutkan.

Oke deh nasib para pelajar ketika kuis dadakan hanya bisa bersabar jangan menghujat guru jangan, jangan.

"Kalian dengar kan!! Cepat ambil kertas satu lembar masukan buku kalian kedalam tas, soal akan saya tulis di papan tulis" ucap Bu Andriana dengan tangan yang sudah siap melihai lihai angka di papan putih itu.

Satu persembahan untuk ibu Andriana yang sulit ditebak yaitu satu kali tarikan nafas dari murid kelas XI IPA.

Sepertinya murid kelas XI IPA ini sangat pasrah pasalnya soal-soal yang ayu persatu tertulis di papan tulis dengan rapi.

Mereka hanya bisa mendengus kesal. Beda dengan si pintar yang hapal semua rumus. Mereka hanya santai menulis tanpa mau membagi jawaban teman sekelasnya.

"Laa lo hafal gitu tu rumus" bisik Tiara

"Lah Lo emang ga liat gue dari tadi ngapain lolii" ucap pelangi.

"Lokan pinter pelangi. " Ucap Tiara

"Pinter gundulmu" ucap pelangi.

" Mending gue nyontek si bulet aja " ucap Tiara.

"Whatever" ucap pelangi dia ikut mencatat soal yang diberikan Bu Andriana.

"Yaudah Lo ga usah minta jawaban gue awas aja" ancam Tiara.

Tiara kesal kenapa sahabat yang satu ini sulit sekali di ajak kompromi. Disaat semuanya panik dan meminta jawaban satu sama lain, tapi si pelangi ini tetap santai mencatat soal soal rumus itu.

"Soal saya kasih 5 saja selamat mengerjakan " ucap Bu Andriana setelah itu dia duduk dan bermain dengan laptopnya kembali.

Suka heran ga sih sama guru yang kasih soal ulangan terus ada tulisan "SELAMAT MENGERJAKAN"

Apalagi soal itung itungann... Selamat apanya coba ya emang kita menikmati soal kan engga ya😭 * eh yaudah balik lagi ke si pelangi dan kawan kawan yang sedang mencari soal soal papan tulis didepan*

"Syutt,,stttt"

"Woi no satu,

" Ehh no dua minta caranya,

" Yey ketemu

"Jangan pelit Lo"

"Bagi bagi"

Jika ulangan tidak di bagi dua gelombang beginilah suasananya. Riweh.

Saat semua murid sedang riweh riwehnya. Beda dengan pelangi gadis itu justru santai menulis sendiri tanpa ingin membagikan jawabannya.

3 jawaban sudah didapatkan pelangi berkat renunganya yang dia atur satu nomor 5 menit 49 detik.

Bagaimana dengan Tiara ? Gadis ini sangat memprihatikan dari rambutnya yang sudah Acak acakan karna menahan pusing ditambah lagi semua teman temannya yang sulit di ajak berkompromi.

Sudah seribu sudah dia pasrah dan mengisi semua tulisan yang ia ingat di  kertas putih itu dengan tinta pulpen berwarna hitamnya.

"Waktu tinggal 10 menit lagi." Ucap Bu Andriana .

"Yah Bu "

"Jangan membantah hari ini saya sudah sangat baik hati mempersilahkan kalian membaca dan mempersilahkan kalian MENCONTEK! " ucap Bu Andriana.

Sabar,sabar, untungnya kelas ini sudah sangat hafal dengan sikap guru fisikanya itu.

Lain di mulut lain juga dihati.

1 menit, 2,3,4,5,6,7,8,9,10 menit!!! SOAAL DIKUMPULKAN!!

Bagaikan suara petir disiang bolong yang membuat orang berteriak. Sama seperti murid malang ini yang sedang dilema.

Disisi lain satu soal belum saja terselesaikan. Tapi di samping itu si guru yang tak bisa di tebak membuat mereka pusing tiga keliling. Tiga keliling aja pusing apalagi 7 kan.

"Cepat kumpulkan didepan waktu saya habis " teriak Bu Andriana .

Terpaksa Semua murid langsung berdiri dari tempat duduknya dengan tergesa gesaa mereka hanya asal mengisi kertas kosong tanpa memperdulikan berapa nilai yang didapat.

"Pelajaran saya akhiri sampai sini. Terimakasih " ucap Bu Andriana yang langsung pergi meninggalkan kelas tanpa memperdulikan murid muridnya yang kaku gaya.

"Gila gila soalnya susah amat" ucap Tiara kepada 3 temanya yang sedang duduk didekat pelangi.

"Gilaa guee udah bodo amaat sama tu soal" Dia adalah Dinda Permatasari si perempuan berbehel biru.

"Gurunya ga ada ahklak" Dia Lina Anantha si perempuan berkepang yang selalu menjadi tempat curhat pelangi.

"Huftt gue si owh aja deh" Putri Andhini namanya si prempuan bar bar di kelas XII IPA ini. Yang selalu menghibur pelangi dikala suka dan dukanya.. eaaa.

"Yang lalu biarlah berlalu" bukan suara Tiara Putri Dinda ataupun Lina.

Melainkan itu suara pelangi yang dari tadi hanya fokus pada buku biru kesayangannya itu.

"Iya tuh bener lagian kalo nilai kita ga masuk KKM mau diapain lagi" ucap Tiara.

"Dapet seratus juga guru ga bakal percaya " ucap putri.

"Gimana kita ke kantin aja mumpung hujan udah reda dari pada kita disini mikirin tu nilai kertas." Ajak Dinda.

"Kuy" ucap Tiara Putri dan Lina dengan kompak.

"Lo ga ikut la" tanya Lina kepada pelangi yang dari tadi hanya diam tidak merespon aucapan ucapan mereka.

"Engga deh gue mau kebelakang soalnya, kalo kalian mau ke kantin juga gapapa" ucap pelangi .

"Mau nitip sesuatu apa ga la" tanya Tiara.

"Engga deh,, gue masih kenyang,buruan gih bentar ntar keburu bel" ucap pelangi.

"Yaudah Babay pelangi yang tinggi di langit dan indah Dimata" ucap si putri yang siap gerakan seribu bayangan;

"Alai " teriak pelangi karena ke tiga temanya yang sudah lari tak terlihat.

Dengan cepat pelangi langsung berjalan menuju taman belakang dimana dia bisa melihat pelangi datang menghiasi langit dengan keindahannya .

Dan untungnya dia beruntung saat ini bisa melihat pelangi yang menjulang tinggi ke atas.

Menikmati semilir angin dan duduk di batuan yang sudah mulai mengering. Dia tersenyum senang karena sang pelangi mau menunjukan ke indahannya di atas langit tinggi yang tak akan tergapai.

Pelangi mulai merangkai kata kata yang sudah ia atur di dalam buku biru kesayangannya.

Dear Diary

"Hai pelangi yang indah diatas , aku sangat senang ibuku memberi nama pelangi ini untukku.

"Kau adalah pelangi yang sesungguhnya datang di saat yang tepat tapi hilang diwaktu yang tak tepat. "

"Pelangi tolong sampaikan kepada Tuhan agar dia senjaku, bisa ku gapai nantinya"

"Selamat tinggal pelangi semoga kelak aku bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya tanpa rasa sedih yang terus menerus datang ke dalam kehidupanku"

Pelangi Rainsyana.

Satu surat berwarna biru sudah berada di genggaman pelangi. Dia berjalan tak tau kemana tapi berakhir dikelas XII IPA dengan langkah pelan pelangi masuk ke kelas itu kebetulan kelasnya terlihat sangat sepi karna jam istirahat.

Setelah itu pelangi memasukan surat berwarna biru kedalam laci nomor 4 . Kemudian dia langsung berlari keluar kelas sebelum kelas itu ramai....

Tapi ...

Dia menabrak seseorang yang membuat tubuhnya hampir tumbang dengan cepat pelangi menahan tubuhnya, pada saat dia menengok siapakah yang menabraknya.

Dann  betapa terkejutnya pelangi melihat siapa yang menabraknya, dialah orang yang membuat jantung pelangi berdetak lebih kencang, dan dia juga yang telah mencuri hati pelangi.

Satu, dua.. tigga.. pandangan mereka berhasil bertemu.

Dengan cepat lelaki didepanya membuang muka ke arah lain . Pelangi semakin dibuat gugup oleh lelaki didepanya itu.

"Ka senja"batin pelangi.

"Kalo jalan liat liat" ucap orang tadi.

"Maa-ff ka" ucap pelangi, namun orang itu tidak menghiraukan pelangi dia langsung pergi tanpa sepatah katapun. Pelangi langsung memegang dadanya yang terus berdetak.

Senja. Kalian ingin tau siapa senja?.

Ya senja adalah lelaki yang sudah mengisi hati pelangi selaama 1 Tahun lamanya, pelangi dengan pintar menyimpan rasa kagumnya yang seiring waktu berubah menjadi rasa cinta. Iya pelangi rasa dia sudah mencintai senja si pintar tapi berandalan .

Senja Adhinanta Afrizal. Lelaki dengan wajah tampan, kasar dan irit bicara, entah apa yang membuat seorang pelangi menyukai lelaki ini.

Hanya karna sebuah pertemuan yang tak disengaja dan tanpa di sengaja pula rasa mulai muncul di hati pelangi.

Jika kalian bertanya apakah senja mengenali pelangi jawabannya tidak sama sekali.

Karna senja tidak pernah dikabarkan menyukai atau mempunyai hubungan dengan wanita di sekolahnya.

Yang terpenting senja bukan lelaki tampan yang menyukai sesama jenis..!!!

Senja juga selalu berbuat semena mena kepada adik kelasnya. Tapi untuk pelangi dia belum pernah merasakan namanya ditekan oleh seorang senja. Senja yang mempunyai geng motor yang diketuai senja sendiri, dia juga terkenal anak berandalan yang jauh dari pengawasan orang tua.

Satu tujuan pelangi yaitu ingin membuat senja mencintainya seperti dia mencintai senja.

Pelangi ingin sekali berjuang bersama senja. Tapi apadaya! Dianggappun tak pernah.

Apa mungkin dirinya dulu yang harus mengungkapkan perasaanya kepada senja.

Pelangi fikir itu tidak mungkin.

Tapi apa kuat dia terus menunggu,menunggu dan berkorban?

Apakah pelangi bisa membuat seorang senja jatuh kedalam pelukannya,berjuang sendiri, dan bertahan sendiri, karna kelakuan senja yang jauh dari ekspektasi nya.

Entahlah hanya tuhan yang tau Ahir dari perjuangan pelangi

Saat ini pelangi sudah berada dikelasnya setelah pertemuan tadi pelangi menjadi mati gaya. Dia terus melamun tanpa memperdulikan ocehan empat temanya

"Pelangiiiiiiii" teriak putri.

Tapi pelangi tetap dalam dunianya sendiri, melamun dengan tangan yang dipegang untuk menopang dagunya sendiri. Tatapan yang terus lurus kedepan tanpa melirik ke samping .

"Ra si pelangi kenapa lagi" ucap Dinda .

"Mana gue tau,"ucap Tiara.

"Mungkin dia lagi mikirin nilai tadi" ucap Lina.

"Eh ada pak Bambang duduk woi" teriak putri yang tak sengaja melihat pak Bambang singuru bahasa Indonesia ke kelasnya.

Semua murid langsung duduk dibangku masing masing, kini pelangi mengalihkan pandangannya kedepan guru yang sedang mengajar.

^

Setelah 8 jam pelangi berada di sekolah,kini dia sudah selesai melihat ocehan ocehan guru tentang mata pelajaran demi mata pelajaran.

Kini pelangi sudah di depan gerbang menunggu taksi lewat untuk bisa pulang kerumahnya. Lama menunggu tak ada taksi yang kunjung lewat.

Ahirnya pelangi meninggalkan area halte busway. Saat baru satu langkah dia melihat.... Lelakii berseragam sama sepertinyaa menunggangi motor sport berwarna merah! Tapi bedanya di belakang ada satu perempuan yang sedang membonceng lelaki itu!!

Tentu pelangi tau siapa lelaki didepanya. Ya dia senjaaa, lelaki yang selalu pelangi dambakan.

Satu air mata berhasil menetes di bagian pipi pelangi. Dengan cepat dia menghapus air mata itu.

Untungnya ada satu taksi yang lewat persis di depannya. Pelangi langsung melambaikan tanganya ke arah taksi kemudian taksi itu berhenti tepat didepan tubuhnya, langsung saja pelangi masuk kedalam taksi dengan menahan tangisnya.

",Neng mau kemana" tanya supir taksi itu.

"Mau ke perumahan grand mulia pak " ucap pelangi

"Ouuh baik,," ucap supir itu .

Kemudian taksi berjalan meninggalkan area sekolah dengan Pelangi yang duduk dan menggigit bibirnya menahan air mata supaya tidak membasahi pipinya.

Satu kata yang pas untuk hatinya yaitu. Sakit! Entahlah sakitnya melebihi sakit jatuh dari sepeda.

Sakit disaat melihat orang yang ia sayang bersama perempuan lain. Orang yang ia sayang yang tak pernah sekalipun melihat keberadaannya. Sakit.. tentu sakit.

Berkorban dan diabaikan.

"Mungkin dia bukan siapa siapa" batin pelangi yang mencoba berfikir positif tentang senja.

" Tuhan kuatkan aku semoga aku menemukan Ahir dari segalanya, aku belum siap kehilangan dirinya tanpa merasakan rasa sayang dirinya" batin pelangi, sambil menatap kearah jendela luar.

"Maaf neng bukanya bapak teh ikut campur. Tapi sepertinya neng ada masalah?" ucap supir itu sambil melirik pelangi.

"Hehe bapak tau aja , iya masalah anak muda lah pak biasa" ucap pelangi dibarengi dengan kekehanya.

" Kelihatan dari mukanya teh udah jelas neng, bapak tebak pasti masalah laki laki ya" tebak supir taksi itu

" Hhh sepertinya bapak tau semuanya ya,, isi hati saya aja bapak tau.. pak laki laki itu susah peka ya" ucap pelangi.

" Ya begitulah neng, kalo perempuan ngode laki laki itu harus keras, orang ngode keras aja biasanya tetep ga peka. Tapi harus sabar sama laki laki neng karna ga semua laki laki tau isi hati perempuan" ucap bapak supir itu .

"Perempuan memang selalu pura pura kuat pak padahal mah udah putus asa. Bapak pasti laki laki yang gampang peka, ga kaya doi saya pak heheh susah banget peka. Eh maap jadi curhat saya " ucap pelangi.

" Neng bisa aja. Sok atuh neng selagi buat beban neng ilang bapak mah dengerin sampe abis " ucap bapak supir. Pelangi hanya tersenyum. Dia sedikit lega mendengar ucapan supir taksi itu.

"Bapak ini cerita saya panjang banget kalo dijelasin semua bisa sampe pagi lagian rumah saya udah didepan itu hhh" ucap pelangi

"Ealah iya . " Ucap supir itu.

"Dari tadi kebanyakan cerita pak jadi sampe ga kerasa deh udah sampe.. em ini uangnya ya pak makasih pak udah mau dengerin saya" ucap pelangi.

"Samaa sama neng" ucap supir taksi menerima uang pelangi sambil mencari kembalian.

" Eh neng ini kembaliannya" ucap supir taksi yang melihat pelangi langsung keluar dari taksinya.

"Buat bapak aja ya.. makasih pak" teriak pelangi.

"Oalah makasih juga neng" ucap supir taksi itu.

Kemudian taksi biru itu pergi dari area perumahan. Meninggalkan pelangi yang berjalan sendiri mencari rumahnya.

Dia mencari rumah nomor 10. Dari pintu masuk. Kenapa taksinya tidak langsung masuk?. Karna hari hari pelangi memang seperti sudah terbiasa berjalan kaki.

Setelah berjalan beberapa meter. Ahirnya pelangi sampai didepan gerbang berwarna gold yang menjulang tinggi keatas, gerbang itu tertutup rapat, kelihatan dari depan rumah yang sepi dan sunyi dan benar pada saat pelangi membuka sebagian gerbang dia tidak melihat orang beraktifitas. Pelangi mengembuskan napasnya kemudian dia masuk dan ngunci gerbangnya kembali.

Pelangi langsung membuka pintu rumahnya rumah yang selalu terisi penuh oleh para ART yang tiap harinya menyambut kedatangan pelangi.

Orang tua pelangi? Heemmm dia sibuk bahkan gadis manis ini sudah bertahun tahun selalu ditinggal keluar kota bahkan keluar negeri karna kesibukan orang tuanya,

Pulang pergi pulang pergi itulah orang tuanya.

Dari kecil mbok mami lah yang selalu bersama pelangi sampai gadis itu menginjak dewasa. karena orang tua pelangi yang tak pernah memperhatikan dirinya membuat pelangi menjadi gadis yang sedikit tertutup.

Rassa sayang? Ntahlah dia belum merasakan kasih sayang penuh orang tuanya.

Bukanya mengeluh atau marah justru pelangi sangat menikmati hidupnya yang sepi itu.

Pelangi bukanlah gadis manja yang selalu bergantung kepada orangtuanya, pelangi bukanlah gadis kejam yang selalu melampiaskan kemarahannya kepada seseorang.

Pelangi ya pelangi gadis dengan sejuta pesonanya sosok gadis yang menginginkan sebuah kasih sayang penuh, Pelangi adalah gadis unik yang ada kalanya dia membagikan cerita hidupnya dan ada kalanya dia menutup rapat rapat cerita hidupnya.

Dengan langkah tak bersemangat dia berjalan menuju kamarnya untuk membersikan badanya itu.

"Non sudah makan". Tanya mbok mami.

"Nanti malam sekalian mbok soalnya pelangi cape , pelangi kekamar dulu ya mbok mau bersih bersih" ucap pelangi.

" Iya non," ucap pelangi. Kemduian dia pergi menaiki tangga menuju kamarnya.

Kamar berpintu biru dan berlogo pelangi sudah didepan mata pelangi. Dia langsung membuka pintu dan masuk kedalam kamarnya pelangi melepas sepatu sambil menutup pintu kamarnya itu.

Kemudian pelangi langsung berbaring diatas king size miliknya yang selalu tertata rapi dengan selimut warna warni pelangi vavorit nya. Dia berbaring Sambil menatap langit langit kamarnya .

" Tuhan sadarkan orang tuaku dari kegilaan kerja mereka, aku ingin merasakan kasih sayang sebentar saja" batin pelangi, sambil terus menatap langit-langit atasnnya.

Dengan sisa tenaganya dia bangun dari tidurnya, dan anehnya pelangi merasakan rasa sakit dikepalanya, Tapi dia tetap berdiri dan berjalan masuk ke kamar mandi tanpa memperdulikan Rassa sakit di kepalanya.

Setelah selesai mandi pelangi kembali berbaring untuk merilekskan fikiranya dengan bermain handphone .

Baru setengah hari ia tidak menyentuh benda pipih itu tapi pelangi dapat melihat banyak pesan masuk di handphone Apple nya . Dengan rasa malas dan penasaran pelangi membuka satu persatu pesan yang masuk.

Pelangi hanya membaca satu persatu pesan itu tanpa ingin membalasnya setelah itu dia menutup handphonenya dan turun kebawah menggunakan baju tidur Doraemon berwana biru dengan rambut di kuncir atas.

Saat sampai di ruang makan dia melihat ada tiga orang yang sedang sibuk dengan aktivitasnya masing masing .

Disana ada Bi Siti yang sedang mencuci piring. Bu Surti yang menyiapkan makanan dan mbok mami yang ikut membantu Bu Surti. Pelangi langsung berjalan ke meja makanya dan duduk dikursi coklat itu.

"Eh non bibi kebelakang dulu ya selamat makan " ucap bi Siti

" Ga usah bi mending kalian semua maakan sama pelangi" ucap pelangi yang menghentikan aktivitas para ARTNYA.

"Saya ga enak toh non" ucap Bu Surti.

"Mending kita makan dibealakng aja non gapapa" potong Bi Siti

"Gapapa sini makan sama pelangi dari pada makananya ga abis kan mubazir" ucap pelangi yang diangguki oleh Bu Siti, bi Surti dan mbok mami.

"Mau mbok ambilkan non" tawar mbok mami

"Eh ga usah mbok,kalian makan aja kalo mau dihabiskan juga ga papa dari pada mubazir kan kalo ga habis" ucap pelangi

"Selamat makan semua pelangi makan duluan ya" ucap pelangi

Merek semua makan dengan tenang karna sama halnya pelangi gadis ini hanya menyendokan beberapa suap makanan dan meminum air putih setelah itu dia menggeser piringnya pertanda ia telah selesai makan.

" Non kok sudah makanya" ucap mbok mami

"Iya pelangi udah kenyang, kalo mau dihabiskan makananya juga ga papa malah bagus.. pelangi ke kamar dulu ya mbok bi, pelangi mau tidur dulu ya soalnya udah cape banget" ucap pelangi.

"Eh iya non . semalat malam dan selamat tidur"

Pelangi hanya mengangguk kemudian dia berjalan menaiki tangga.

Setelah selesai makan pelangi langsung pergi ke kamarnya untuk mengistirahatkan badanya. Dengan sempat ia duduk dimeja belajarnya dan menuliskan sesuatu di buku biru kesayangannya. Dengan rapi dia merangkai kata demi kata di buku birunya itu.

Dear Diary.

"Aku sudah menulis seribu kata lebih dibuku ini. Bila mungkin pasti seribu lebih keinginanku yang belum ter gapai, tapi, keinginanku hanya dua, satu orang tuaku menyayangi ku dengan penuh layaknya anak diluar sana. Dan terakhir senja yang kelak bisa kugapai"

"Sejujurnya aku lelah dengan semua ini tapi apa dayaku. Aku hanya bisa bersabar dan terus bersabar . Pelangi kau kuat aku kuat semoga keinginan sederhanaku bisa aku rasakan"

Tes...

Satu tetes air mata Pelangi jatuh membasahi tulisan yang baru ia tulis yang membentuk lingkaran kecil dan warna yang sedikit pudar.

.

Dengan kasar pelangi menghapus air matanya. Pelangi kuat dan pelangi harus kuat dia menutup buku diarnnya dan berjalan ke kasur biru kesayangannya . Gadis ini masuk kedalam selimut tebalnya mencoba memejamkan matanya lagi lagi rasa sakit dikepalanya muncul disaat ia bersedih.

Dengan paksaan ahirnya pelangi berhasil terlelap kedalam mimpinya.

°

°

Pagi iya pagi. Matahari dengan sinar terangnya yang setiap hari membangunkan gadis manis ini dari malamnya,Yang sekarang sudah siap rapi memakai seragam sekolahnya.

Dia berjalan keluar kamar untuk sarapan . Setelah sampai di meja makannya seperti biasa hanya ada makanan yang tertata tanpa ada orang yang berniat memakanya.

Dengan malas gadis ini mengambil satu lembar roti dan mengolesnya menggunakan sekali coklat sambil meminum susu putih di satu gelas pendek. Hanya butuh waktu beberapa menit dia selesai sarapan setelah itu, gadis ini langsung keluar rumah tanpa berpamitan kepada siapapun.

Ya begitulah hari hari pelangi gadis ini selalu mengerjakan semuanya sendiri, walaupun ia tau orang disekelilingnya bisa membantu . Tapi bukan itu yang ia inginkan, dia tidak ingin membebani seseorang.

Berangkat sendiri ke sekolah , pulang sendiri, tidur sendiri bahkan maka pun kadang sendiri. Hari harinya di isi dengan kesendirian.

Pelangi melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 06.45. yang artinya pintu gerbang akan ditutup.. untung lah taksi sedang berpihak kepada dirinya. Dengan cepat ia melambaikan tangannya ke arah taksi setelah itu dia langsung masuk kedalam taksi menuju sekolahnya.

°

°

°

°

Hari ini pelangi sangat beruntung karena jalan raya yang sepii dan tidak terlalu padat kendaraan, jadi dia sampai kesekolahhh tanpa terlambat.

Pelangi berjalan dengan santai ke kelasnya sambil membawa buku biru kesayangannya.

Pintu kelas XI IPA sudah di depan mata pelangi langsung saja dia masuk ke kelas dan duduk dibagkunya.

"Hai hai Pelangi" sapa putri.

"Eh putri" ucap pelangi.

"Hai lala" ucap Tiara .

" Hai juga ra" ucap pelangi.

"Btw btw Lo kemaren pulang duluan ya la" tanya Dinda.

"Iya emangnya kenapa" ucap pelangi.

"Kita sebenernya mau ngajak lo jalan eh malah lo udah duluan pulang" ucap Lina.

"Gue wa juga ga dibales anjir" sindir Tiara.

"Eh maap deh kan gue ketiduran, trus kemaren tuh cape banget jadi pulang duluan deh" ucap pelangi.

"Lain kali Lo harus ikut jalan bareng kita awas aja kalo engga kita serbu rumah Lo" ucap putri.

"Iya sanssss" ucap pelangi.

"Woi ada guru"

Teriakan itu membuat semua murid duduk ditempat masing masing karna si Bu Andriana yang mengajar pagi ini . Jadi mereka memutuskan untuk tenang dan diam di saat jam pelajaran Bu Andriana. Takutnya ulangan dadakan woi ahahha.

Pelangi, Tiara, putri, Lina dan murid lainya mengikuti pelajaran Bu Andriana dengan tenang sampai jam pelajaran fisika itu habis.

"Akhhhhhhh" teriak putri

"Woi goblok brisik " ucap Dinda

"Lagian gue kesel dari tadi diem diem bae kek patung" ucap putri

"Untungnya ga ulangan woi" ucap Lina.

"Mending ke kantin aja ayyuk"ucap Tiara.

"Yuyu"

"Pelangi ikut yu" ajak Dinda.

"Hayukk" ucap pelangi sambil berdiri dari duduknya.

Kemudian mereka berjalan kearah kantin.

Tapiiiii.. saat mereka sampai di area kantin pelangi bertemu dengan satu lelaki yang selalu mengisi hatinya.

Dengan langkah malas pelangi berjalan melewati meja lelaki itu . Tanpa ingin menatapnya.

Mengingat kejadian kemarin membuat pelangi kembali merasakan sakit hati walaupun dia belum mengetahui secara pasti siapa yang dibonceng senja