-
"IKOOOOOOO"teriakan maut di pagi hari berhasil menaikan puncak emosi nicko.
"APAAAAAAH"balas nicko berteriak.
"engh"lenguhan kecil aulia membuat nicko meringis.
"shhyuu shhyuuu shhyuuuuuu"seperti menidurkan kembali anak kecil,nikco menatap wajah aulia yang sangat terlelap.
Ia bangkit dan keluar meninggalkan kamarnya.
"apa maaah"gemas nicko saat turun melihat mamahnya yang tenang tenang saja duduk di depan tv.
"eh...itu mamah udah bikinin bubur buat aul,kasih ya...mama mau ketemu temen dulu"jelas mamah nicko yang ternyata tengah menghias wajahnya dengan kaca kecil yang di pegang.
"sekarang?"tanya nicko.
"kamu nanya sekarang kasih bubur ke aul atau mamah pergi?"tanya balik ratna.
"mamah pergi"balas nicko.
"ya sayang sekarang"ujar ratna yang masih sibuk menghias wajahnya.
Tiiiinnn
"tuh dia grab nya...mamah pergi ya,assalamu'alaikum,jagain menantu mamah jangan sampe sakit kayak kemaren lagi"ujar ratna menyerocos.
"wa'alaikum salam"gumam nicko,ia memutar bola matanya kesal lalu kembali berbalik ke atas ke arah kamarnya lagi.
Cklek...
"dari mana!!"suara aulia sedikit mengejutkan nicko saat berbalik setelah menutup pinti.
"mamah manggil tadi"balas nicko berjalan mendekati aulia.
"tadi malem aku ngomong apa??"tanya aulia dengan wajah memerah marah.
"ya tapi mamah manggil,ini aku disini lagi...gak kemana mana"ujar nicko selembut mungkin.
"sama aja kamu ninggalin"grutu aulia menyilangkan tangannya di depan dada.
"makin tertekan kalo tiap hari gini dah"batin nicko mengeluh,pasalnya memang benar semakin hari aulia ada saja permintaanya,juga sensitif sekali maka dari itu nicko selalu berhati hati.
Berhati hati dalam berbicara dan perlakuan pada aulia,jika tidak...aulia menangis,mamahnya bengis dan nicko hanya bisa meringis!!!selalu begitu sekarang.
"yaudah sekarang kamu mau apa...mamah udah bikinin bubur"ujar nicko pada aulia.
"bubur apa!!"tanya aulia masih ketus.
"aku gak tau"balas nicko,dan hanya karna ucapan nicko emosi aulia semakin melonjak.
"gak boleh marah marah....ayo ke dapur aja"ucap nicko,padahal baru saja aulia ingin mengeluarkan banyak kalimat,tapi akhirnya aulia menurut saja ikut turun ke bawah karna ia sudah lapar.
"kamu gak sekolah?"tanya aulia saat menuruni tangga.
"gak....mamah suruh jagain kamu"balas nicko.
"kalo gak di suruh mamah gak bakal nemenin kan!!! "batin aulia gemas sendiri.
"kamu tuh tanggung jawab aku...mamah gak nyuruh juga aku bakal jagain kamu"gumama nicko,aulia yang mendengar itu menyeritkan dahi.
"lebay"aulia mencoba untuk tidak tersenyum.
"iya sayang"balas nicko terkekeh,mendekatkan genggaman tangan aulia ke mulutnya.
Aulia sudah menjauhi wajahnya saja seakan tau apa yang ingin nicko lakukan.
"iiihhh....JOROK!!!!"tiba tiba aulia berteriak,sedangkan nicko tertawa melihat aulia yang mengusap punggung tangannya.
"di jilat masa"gumam aulia,rasanya entah ingin tertawa atau kesal tapi ini juga lucu.
"makanya biar gak alay aku jilat,dari pada di cium kayak cowo yang suka mainin cewe"kekeh nicko lalu berjalan cepat meninggalkan aulia.
Jujur aulia tadi mengira nicko akan mencium punggung tangannya,ternyata nicko menjilatnya...dan wajah nicko tidak menggambarkan rasa jijik sedikitpun,tetapi aulia yang menjadi jijik tapi juga tertawa akhirnya.
"aduuuh....emang dasarnya gak bisa romantis,gak mau di romantisin juga!!alay"kekeh aulia berjalan menyusul nicko,kandungannya belum besar jadi ia masih leluasa berlarian walau rasa mualnya kadang mengganggu.
Skip!!!
"emang kenapa kamu nerima binta jadi pacara kamu dulu?"tiba tiba aulia bertanya pada nicko dan itu menghentikan kegiatan nicko.
"kenapa nanya itu?"nicko balik bertanya dan kembali mengutak atik laptopnya.
"kau kepo aja....soalnya aku liat kamu ini paling gak suka banget cewe yang sifatnya kayak binta,tapi bisa pacaran sama binta"ucap aulia.
"kan udah banyak rumor nya bukan?"santai nicko.
"ya aku mau mastiin sama kamu,kenapa kamu nerima aja pas binta tiba tiba statusan sama kamu,tapi gak ada kompromi dulu"balas aulia.
"ya intinya waktu itu pas bangun tidur hp aku rame karna chat yang gak jelas dari dia"...
"sampe sekolah temen aku nanya semua kenapa bisa pacaran sama binta,aku aja bingung mau jawab apa!!!"jelas nicko.
"terus kamu gak minta penjelasan gitu sama binta?"....
"aku udah cape sama terorannya tiap malem,akhirnya aku ganti nomor telfon dan gak ada satupun murid yang punya nomor aku di sekolah itu...bahkan guru!!!"jawab nicko lagi.
"temen kamu?"...
"aku udah jelasin sama mereka"....
"tapi sekarang aku sama mita nyimpen nomor kamu"lanjut aulia.
"ya makanya jangan di sebar"pinta nicko.
"kalo aku tetep sebar gimana?"ucap aulia tersenyum memiringkan kepalanya.
"aku tonjok"....
"ih astagfirullaaaaah....jahat banget jadi cowo"gumam aulia menatap nicko dengan ekspresi terkejut.
"gak lah....ya kali aku nonjok istri sendiri"kekeh nicko.
"aku istri kami emang?"pertanyaan bodoh keluar begitu saja dari bibir aulia.
"bukan"dan jawaban bodoh nicko mengejutkan aulia.
"tapi mamah dari anak anak aku"lanjut nicko,padahal aulia ingin menyumoah serapa tadi namun tidak jadi.
"alay"balas aulia menunduk.
"jangan baper gitu dong sayaaaang"....
"astagfirullaaaaaah mati aja gw"batin aulia,jujur aulia selalu merasa bahagia saat nicko memanggilnya sayang,padahal hanya kata sayang.
"kan emang bener kamu bakal jadi-"...
"mueek...ueek"aulia membekap mulut nya sendiri,mengibas selimut lalu masuk ke kamar mandi kamar.
"hueeeek...ukhuk ueek,...mueeek"...
"mueeek...khook hueeek ukhk ukhuk"...
Aulia masih memuntahkan cairan putih itu,sedangkan nicko turun ke bawah untuk mengambil air hangat,dan kembali ke atas mendapatkan istrinya duduk sambil memijat kepalanya.
"nih minum"nicko menyodorkan gelas berisi air pada aulia.
Glek
Glek
Glek
"taro situ"pinta aulia memberikan gelasnya pada nicko.
"mau makan apa tidur?"tanya nicko.
"aku cape mau tidur aja"jawab aulia,nicko merapihkan sebentar kasurnya lalu membiarkan aulia berbaring.
"cape banget yah?"tanya nicko.
"apanya?"....
"kamu mual mual"balas nicko.
"iya....paling gak suka kalo pusing juga"ucap aulia.
"maafin aku ya!!"....
"kenapa minta maaf"aulia menatap nicko yang juga menatap nya.
"gara gara aku kamu jadi kayak gini"...
"gak koooo....bukan salah kamu,tapi salah kita!!aku jug salah"ujar aulia mencoba tersenyum.
"tapi aku yang paling salah,kenapa aku-"....
Nicko diam menunduk....
"jangan ngungkit masalah itu...lupain aja,jalanin aja yang sekarang!!!aku masih bersyukur karna sama kamu bukan sama radit"ujar aulia.
"lebih bersyukurnya kamu mau tanggung jawab,nerima aku,bahkan keluarga kamu sayang sama aku"lanjut aulia.
"masalah masa depan aku....ya mungkin ini,takdir aku begini!!tinggal bareng kamu,hidup sama kamu sama orang orang yang aku sayang"ujar aulia lagi.
"udah gak usah di inget inget,di ungkit ungkit....aku sama sekali gak sedih sekarang,emang awalnya aku takut tapi sekarang enggak!!!"....
"aku cuma kasian liat kamu kayak gini,aku mau bantu tapi gimana??"akhirnya nicko bicara.
"kan aku bilang kalo kamu mau bantuin aku,kamu cuma harus sayang sama aku,anak ini terus kalo aku minta apa apa harus di kasih....contohnya seblak!!"senyum aulia.
"plis lah ul...lagi kayak gini kamu mau seblak,kamu tuh harus makan yang sehat"kekeh nicko memijat kening nya,sekarang ia yang pusing bagaimana membujuk aulia supaya tidak membahasa seblak lagi.
"berarti kamu gak sayang aku sama anak kamu"gumam aulia membuang muka.
"aku sayang makanya aku mau kamu makan yang sehat aja"balas nicko.
"ayo lah ko...sekali iniiii aja yah"rengek aulia memohon pada nicko.
"gak pedes ya!!"....
Aulia menatap nicko sambil mengerucut bibirnya,tangan nya ia silang di dada.
Dug
"awwww"....
"sakit ul"erang nicko terkejut mendapatkan serangan tiba tiba dari aulia.
"bukan aku....anak kamu yng marah"balas aulia santai.
"tapi sakiiit"nicko masih memegangi perutnya,sumpah ini rasanya lebih sakit dari tonjokan musuh nya,tenaga istri nya ini benar benar tenaga kuda.
"ya udah seblak pedes banget ya"....
"uuull"....
"ikooooo"...
"iya iya...seblak pedes,tapi jangan pernah nendang kayak tadi lagi!!dosa kamu nendang suami sendiri"pinta nicko.
"dibilang bukan aku yang nendang,itu refleks dari anak di perut ini"santai aulia.
"terserah kamu deh"pasrah nicko bangkit.
"iya maaf ya kooo...aku minta maaf yaaa, yayaya"kekeh aulia.
"enggak!!"....
"ikoooo"lirih aulia memasang wajah sedihnya.
"sshhh...iya sayang aku maafin"ringis nicko,entah kenapa melihat aulia seperti itu membuat ia juga ingin menangis,padahal aulia hanya berpura pura saja.
"sayang nicko"ujar aulia tersenyum.
"alay!!"balas nicko sambil berjalan keluar kamar.
"hihi iya emang.....aku aja jijik dengernya"kekeh aulia menutup wajahnya dengan bantal,kemudian mengelus perutnya.
"apapun demi kamu sayang"gumam aulia pada anak di dalam perutnya itu,walau belum terlalu besar tapi aulia sering kali merasa jika anaknya seperti tengah berbicara padanya lewat hati.
Semoga pernikahan dini ini tidak akan membuat aulia sedih,susah atau pun menyesal!!!biarkan aulia bahagia.
Edisi #dirumahaja
Jangan lupa vomment(vote+comment)
typo bertebaran