Meskipun Selo sudah berusaha untuk mencairkan suasana di dalam mobil tersebut, nyatanya tidak ada tanggapan apa-apa. "Ya, jangan hanya mematung seperti itu donk. Aku jadi merasa tidak nyaman nih." Kata Selo lagi.
"Bukannya kamu yang terlalu ribut? Apa yang harus dikatakan, jika tidak ada yang akan dibicarakan?!" Darlie membuat Selo tertegun dengan kata-kata pedasnya.
Suasana kemudian kembali tenang, Selo pun mengalihkan pandangannya kepada Shela yang sedang duduk di sampingnya. Tapi wanita itu hanya terfokus pada jalanan yang dilewati oleh mobil mereka.
Sesampainya di rumah Pramu, seperti mereka langsung berpencar menuju ke kamar mereka masing-masing. Kebetulan Darlie, Polin dan Shela, mendapatkan ruangan kamar di lantai dua. Hanya Selo sendiri yang kamarnya berada di lantai satu, karena dia memilih untuk berada di dekat dengan kamar Pramu Wijaya.