Ketika Shela mendengar suara dari balik telepon itu, rasanya dia tahu siapa orang di balik telepon itu.
Suara yang serak-serak basah, terdengar familiar di telinga Shela.
"Willy?" Tanya Shela merespon.
Shela menunggu jawaban dari balik telepon tersebut. Namun entah kenapa, tidak ada jawaban apa-apa.
"Ini bener Willy kan?" Shela mengulang pertanyaannya karena ia penasaran!
Pria yang ada di balik telepon itu tertawa, "Rupanya Kamu masih sama. Kalau kau mengenaliku hanya dengan suara, lalu kenapa kita tidak bisa bersama?"
Yang memiliki nomor yang ada di dalam surat itu adalah Willy. Pria itu memang berencana untuk menguji Shela, ia ingin sedikit mempermainkan wanita itu dengan mengejutkan Shela dengan sebuah teka-teki.
"Jadi kamu penulis mimpi senja?" Shela tak bisa membayangkan bahwa ternyata selama ini, komik yang dibaca itu adalah karangan Willy.
Jika Willy memang adalah penulis mimpi senja, berarti dia bukan penulis komik amatiran. Karena semua komiknya laku di pasaran!
