Jakarta, sekarang.
________________
Aku menyelesaikan ceritaku, dan istriku malah sukses terbengong. Beberapa kali dia mengerjapkan mata. Ya, Tuhan, serius reaksinya hanya seperti itu? Apa dia tidak ingin memelukku setelah mendengar semuanya?
"Terus nasib Mia gimana, Bang?" tanya dia membuatku menggeleng tak percaya.
Apa peduliku dengan nasib wanita sialan itu?
"Mati kali, ketabrak truk," jawabku asal.
Rea ternganga. "Kamu nyumpahin dia, Bang?"
"Bisa nggak sih, nggak bahas dia lagi? Kamu tarik dong, kesimpulan apa yang udah aku ceritain tadi," kataku kesal.
Rea mengerutkan bibirnya. Tampak berpikir, tapi aku juga tidak tahu apa yang dia pikirkan itu.
"Itu artinya kamu hanya dijebak, dan anak itu bukan anakmu."
"Ya, jelas. Dan kamu, kamu menghukumku karena sesuatu yang nggak pernah aku lakukan. Tiga tahun, Rea. Tiga tahun."
"Bang, aku–"
"Tiga tahun itu bukan waktu yang singkat, Rea."