Kali ini aku bawa Sat-Rea ke Bali dulu ya, masih manis-manis kok, keep santuy okay? hehe.
Yang belum masukkan cerita ini ke library jom masukkan, biar koleksinya nambah. Terus ramaikan dengan powerstone, review, juga komen terbaik kalian. Teng kyu, lup yu.
n' happy reading!
__________________
REA
Aku nggak punya kekuatan untuk meronta. Di saat nyawaku belum sepenuhnya kumpul, aku nggak bisa melakukan perlawanan. Karena aku tahu semuanya akan sia-sia saja.
Satria membawaku ke satu-satunya kamar di pesawat ini. Padahal mungkin saja, keluarga kami sedang menunggu di dalam bandara. Tapi di sini, aku terpaksa melayani keinginan dugong sebelum turun. Lagi pula, saat tertidur tadi dia memancing libidoku. Aku nggak akan munafik untuk menikmati segala permainannya yang memukau.
Di tengah kegiatan kami, pintu suite diketuk seseorang. Aku mendorong dada kekarnya yang berada di atasku. "Bang, ada orang. Mereka pasti sedang mencari kita."