Aku duduk manis di stool meja bar menyaksikan Satria membuat kue cubit. Iya, aku ingin kue cubit buatan Satria. Tadi sempat ada salah seorang pelayan yang belum tidur menawarkan diri untuk membuatkan, tapi aku menolak. Karena aku memang ingin kue cubit buatan Satria.
Satria sedang mengayak tepung terigu yang sudah dicampur dengan baking powder dan soda kue.
"Bacakan lagi habis itu apa?" tanya Satria. Aku memang sedang membacakan resep kue cubit di google untuk membantu Satria. Dia baru pertama kali membuat kue ini. Takarannya benar-benar dia buat sesuai resep.
"Mix gula dan telur, Bang. Kecepatan rendah sampai gula halus."
"Oke."
Dia kemudian memecahkan dua telur dan mencampurnya dengan gula. Suara berisik pun seketika menggema. Aku yakin ini akan membangunkan beberapa pelayan yang sudah terlelap.
"Habis itu ngapain lagi?"
"Masukan campuran terigunya, Bang. Campur rata baru masukan minyak dan air sedikit demi sedikit. Masih pake speed rendah ya, Bang. Sampe kental."