"Enggak!"
Satria masih kekeh dengan pendiriaannya. Dia nggak setuju dengan keinginanku berlibur ke negeri para oppa.
"Bang, ini keinginan dedek lho, bukan keinginan aku." Aku mencoba nego.
"Mana ada? Kamu jangan ngada-ngada ya. Aku cukup tahu tontonanmu selama ini apa."
Aku meringis. Ya lagian aku mau ngapain lagi coba kalau nggak nonton? Di rumah bengong aja nggak ada kegiatan. Pegang apa aja nggak boleh. Hah! Pantas saja itu istri-istri konglomerat masak mi instan nggak bisa. Alasannya ya pasti kayak begini nih. Nggak dibolehin pegang panci apa lagi pisau. Buset dah.
"Ayolah, Bang. Aku penasaran banget itu lokasi syuting drama kolosal mereka. Terus kan ya, Bang. Jajanan di sana macam-macam. Kayaknya semuanya lezat."
"Ibu hamil nggak boleh jajan sembarangan."
"Terserah kamu deh, Bang. Pokoknya aku mau liburan asal ke sana. Terus, kamu harus pertemukan aku dengan Jackson Wang. Kalau enggak..."