Tapi semua mendadak kacau saat kami melihat Natasya berdiri di depan unit apartemenku. Mau apa lagi dia? Drama apa lagi yang akan dia mainkan? Aku memalingkan wajah jengah.
"Kalian baru pulang?" tanyanya begitu kami sampai di hadapannya.
"Kelihatannya?" sahutku ketus. Aku yakin dia merasakannya. Nada bicaraku begini karena jujur aku terganggu dengan kehadirannya.
"Rea." Satria menegurku, tapi aku nggak menghiraukannya. Aku menekan angka kombinasi pintu unit dan segera membukanya.
"Ada apa, Mbak? Apa ada hal penting?" tanya Satria. Yang ditanya malah menunduk kebingungan.
"Suruh dia masuk saja, Bang," kataku akhirnya. Kita lihat, mau dia apa?
Saat ini Natasya duduk di sofa, aku duduk di tepian tempat tidur, sedang Satria bersandar pada pintu balkon.
"Ada apa, Mbak. Langsung saja," kataku membuka percakapan.
"Maaf, kalau aku mengganggu waktu kalian. Tapi ada hal penting yang harus saya katakan."