Aku menyambar cardigan. Sampah di unit sudah penuh. Biasanya aku akan membuangnya pagi hari bersamaan denganku yang berangkat kerja. Tapi aku dapat info dari pihak apartemen petugas kebersihan akan mengambil sampah pagi-pagi. Jadi, sampah sebelumnya harus sudah terkumpul jika mau ikut terangkut.
Di koridor aku berpapasan dengan Axel yang tengah besiul-siul seraya memainkan kontak mobilnya. Sepertinya dia terlihat bahagia.
"Halo cewek."
Aku memutar bola mata mendengar sapaannya.
"Habis dari mana lu?" tanyaku sambil lalu.
"Ketemu teman."
Aku melanjutkan langkah untuk membuang sampah. Dan saat aku kembali, ternyata Axel menungguku. Dia bersandar di dinding koridor masih memutar-mutar kontak mobilnya.
"Ngapain lu masih di sini?" tanyaku saat melewatinya.
"Nungguin elu." Dia lantas berjalan beriringan denganku. "Jalan yuk Re, bete gue."
"Bukannya lu habis dari temen. Pulang-pulang bukannya masuk kamar malah pengin jalan lagi."