"Jadian apaan? Gue sama Axel murni cuma hubungan kerja, Mbak. Ya ampun! Kayaknya lu ngarep banget gue jadi sama dia. Heran deh." Aku mendengus kesal.
"Ya kan siapa tahu. Kalian itu cocok kok. Yang satu ganteng, yang satu cantik. Jadi, gue sih setuju banget kalau kalian jadian."
Aku menatap Mbak Anin nggak percaya. Tapi wanita satu anak itu tampak biasa-biasa saja, seolah yang dia ucapkan itu sebuah kewajaran yang patut terjadi.
"Ya nggak mungkinlah. Emangnya Axel itu beneran suka cewek?"
Mas Dika langsung memuntahkan baksonya kembali saat aku berkata begitu. "Maksud lu dia gay?"
"Ya siapa tahu kan? Memangnya kalian ada tahu dia pernah punya pacar atau lagi dekat sama seorang cewek? "
"Ya kagak. Tapi masa cuma gara-gara itu lu ngejudge Axel begitu sih. Najis banget kalau beneran."