Aku merasa apa yang aku lakukan belum setimpal dengan apa yang sudah wanita itu lakukan padaku. Berani-beraninya dia merayu Satria.
Wanita itu terkejut dengan apa yang aku lakukan. Mungkin dia nggak menyangka, anak kecil sepertiku bisa melakukan tindakan kurang ajar.
"Mulai detik ini, lo gue pecat! Dan gue nggak mau lihat muka lo masih ada di mansion ini besok pagi."
Melli mengangkat wajahnya. "Nyonya tidak bisa memecat saya. Yang berhak memecat saya adalah Tuan besar."
Aku mengangkat ujung bibir. Berani juga dia membantah.
"Kenapa tidak bisa? Gue adalah Nyonya di sini. Apa pun bisa gue lakukan, termasuk nendang lo dari sini, iya kan Bang?" Aku menoleh pada Satria yang terlihat syok melihatku seperti ini.
"Gue bisa menendangnya dari sini, itu benar kan, Bang?" tanyaku sekali lagi saat Satria hanya diam menatapku ngeri.
"I-iya, kamu boleh melakukan apa pun di sini," jawab Satria pasrah.