"Suamiku?" Giana mengatakan itu dengan nada mencibir. "Kau tidak pernah bersikap sebagai suamiku dan tidak akan pernah seperti itu."
Kemarahan Aidan memuncak ketika dia mendengar kata- kata Giana dan ini merupakan perasaan yang bercampur aduk, karena dia tahu apa yang dikatakan oleh Giana adalah benar. Dirinya tidak pernah bersikap selayaknya seorang suami pada Giana, selain dari status yang dia berikan pada wanita ini, tidak ada lagi yang dia lakukan yang mencerminkan kalau dia adalah suaminya.
Namun, untuk saat ini Aidan sedang tidak berada dalam pikiran yang baik dan tidak bisa berpikir jernih. Dia hanya menginginkan agar semua masalah ini hilang, tapi justru Giana memperburuk keadaan dengan sikapnya yang seperti ini.
"Kau tidak bisa pergi!" Aidan berseru marah, membuat beberapa orang pelayan dapat mendengar pertengkaran mereka dari pintu yang terbuka. "Aku tidak mengizinkanmu untuk pergi!"